Sejarah Singapura, Dari Kampung Nelayan Menjadi Kota Kosmopolitan


BANYAK orang terpesona dengan keindahan Singapura dan kemajuannya. Yang paling mengesankan untuk dicatat adalah bahwa negeri ini dahulu hanya merupakan kampung nelayan sederhana, dihuni oleh para penduduk asli. 
Di masa kini, Singapura merupakan sebuah kota kosmopolitan yang ramai, penuh dengan bangunan pencakar langit dan taman-taman yang tertata indah. Semarak dengan paduan budaya, citarasa, seni dan arsitektur yang selaras, Singapura menjadi sebuah kota dinamis yang kaya akan kontras dan warna. Singapura mewujudkan yang terbaik dari dunia Timur dan Barat. 
Berlokasi di Asia Tenggara, Singapura mempunyai area tanah sekitar 710 kilometer persegi, menjadikannya salah satu negara terkecil di dunia dan yang paling kecil di kawasan ini yang melahirkan julukan “The Little Red Dot”.

Walaupun kecil ukurannya, Singapura memiliki eksistensi yang sangat besar di dunia masa kini, dengan perekonomian perdagangan bebas dan tenaga kerjanya yang sangat efisien. Selain itu, lokasinya yang strategis di kawasan ini memungkinkannya menjadi sebuah pusat pelabuhan di sepanjang rute utama pelayaran.

Selain memiliki infrastruktur bisnis yang kuat dan iklim ekonomi yang mendukung, faktor lain yang mempercepat pertumbuhan Singapura adalah pemerintah yang stabil dan berkompeten. Singapura adalah negara republik parlementer dengan sistem politik yang berpusat pada demokrasi. Partai yang sedang berkuasa saat ini adalah People’s Action Party (PAP), yang telah mendominasi proses politik sejak Singapura menjadi pemerintahan sendiri di tahun 1959.
Saat ini, populasi Singapura berkisar lima juta orang, dengan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar utama, dan bahasa daerah sebagai bahasa ibu dari masing-masing etnis utama. Salah satu ciri khas Singapura adalah paduan budaya yang tampak menyatu.
Terdapat empat ras utama di sini, yaitu kaum Cina (mayoritas), Melayu, India dan Eurasia, yang bersatu sebagai satu masyarakat dan tinggal bersama secara harmonis. Setiap komunitas menawarkan sudut pandang yang berbeda tentang kehidupan di Singapura, dalam kaitannya dengan budaya, agama, makanan dan bahasa.
Tempat-tempat yang menjadi pilihan untuk berbelanja dan berpesta di Orchard Road dan di kawasan Clarke Quay atau Boat Quay, keduanya menawarkan pilihan hiburan malam yang bervariasi. 



Sejarah Singapura

Sejarah awal Singapura tidak dapat ditelusuri dengan pasti dari sumber manapun, walaupun ada sebuah catatan sejarah dari bangsa Cina di abad ketiga yang menyebutnya sebagai "Pu-luo-chung", atau "pulau di ujung semenanjung ". Kemudian, kota ini disebut sebagai Temasek (Kota Laut), ketika para penduduk pertama bermukim di sini di tahun 1298-1299.
Saat abad ke 14, pulau kecil namun berlokasi strategis ini mendapatkan nama baru. Menurut legenda, Sang Nila Utama, seorang Pangeran dari Palembang (ibukota kerajaan Sriwijaya), sedang pergi berburu ketika ia melihat seekor hewan yang belum pernah ia lihat sebelumnya. 
Pangeran kemudian menganggap hal ini sebagai sebuah pertanda bagus, ia lalu mendirikan kota di tempat hewan itu terlihat, dan menamainya "Kota Singa” atau Singapura, dari bahasa Sansekerta "simha" yang berarti Singa dan "pura" yang berarti kota.
Pada saat itu, Singapura kemudian diperintah oleh lima raja Singapura kuno. Berlokasi di ujung Semenanjung Melayu dan merupakan titik pertemuan alami rute perjalanan laut, kota ini kemudian berfungsi sebagai pos perdagangan untuk berbagai kapal laut, mulai dari kapal jung Cina, kapal dagang India, kapal dhow Arab sampai kapal perang Portugis dan perahu layar Bugis.
Masa penting lain dalam sejarah Singapura adalah saat abad ke 18, ketika Singapura modern didirikan. Pada saat itu, Singapura sudah merupakan sebuah pos perdagangan yang berpotensi besar di sepanjang Selat Malaka, dan Inggris menyadari perlunya untuk memiliki pelabuhan di kawasan ini.
Selain itu, para pedagang Inggris juga memerlukan sebuah tempat strategis untuk mengisi perbekalan dan melindungi armada niaga kerajaannya yang sedang berkembang pesat, serta untuk menahan gerak maju Belanda di kawasan ini.
Letnan-Gubernur Bencoolen (sekarang Bengkulu) pada waktu itu di Sumatera, Sir Thomas Stamford Raffles mendarat di Singapura pada tanggal 29 Januari 1819, setelah menyurvei pulau-pulau di sekitar. Menyadari besarnya potensi pulau yang tertutup rawa ini, ia lalu membantu berunding dengan penguasa lokal, dan akhirnya mendirikan Singapura sebagai sebuah pos perdagangan. Tak lama, kebijakan perdagangan bebas di pulau ini menarik para pedagang dari seluruh Asia dan dari negeri-negeri jauh seperti Amerika dan Timur Tengah.
Di tahun 1832, Singapura menjadi pusat pemerintahan Pemukiman Selat Penang, Malaka dan Singapura. Dengan pembukaan terusan Suez di tahun 1869 dan penemuan telegraf dan kapal uap, nilai penting Singapura sebagai pusat perdagangan antara Timur dan Barat meningkat amat pesat. Di tahun 1860, negeri yang sedang berkembang ini memiliki populasi yang telah tumbuh dari hanya 150 penduduk di tahun 1819, menjadi 80.792 penduduk, sebagian besar terdiri dari kaum Cina, India dan Melayu*** [teks: www.dinohp.info, foto-foto: Derichard H. Putra]




















5 Comments

  1. memang sangat menyenangkan. i like it...

    BalasHapus
  2. jadi ingat waktu kesana dulu.. dah lama. salam kenal mas.. andi di bandung

    BalasHapus
  3. saya PAK SLEMET posisi sekarang di malaysia
    bekerja sebagai BURU BANGUNAN gaji tidak seberapa
    setiap gajian selalu mengirimkan orang tua
    sebenarnya pengen pulang tapi gak punya uang
    sempat saya putus asah dan secara kebetulan
    saya buka FB ada seseorng berkomentar
    tentang AKI NAWE katanya perna di bantu
    melalui jalan togel saya coba2 menghubungi
    karna di malaysia ada pemasangan
    jadi saya memberanikan diri karna sudah bingun
    saya minta angka sama AKI NAWE
    angka yang di berikan 6D TOTO tembus 100%
    terima kasih banyak AKI
    kemarin saya bingun syukur sekarang sudah senang
    rencana bulan depan mau pulang untuk buka usaha
    bagi penggemar togel ingin merasakan kemenangan
    terutama yang punya masalah hutang lama belum lunas
    jangan putus asah HUBUNGI AKI NAWE 085-218-379-259
    tak ada salahnya anda coba
    karna prediksi AKI tidak perna meleset
    saya jamin AKI NAWE tidak akan mengecewakan










    saya PAK SLEMET posisi sekarang di malaysia
    bekerja sebagai BURU BANGUNAN gaji tidak seberapa
    setiap gajian selalu mengirimkan orang tua
    sebenarnya pengen pulang tapi gak punya uang
    sempat saya putus asah dan secara kebetulan
    saya buka FB ada seseorng berkomentar
    tentang AKI NAWE katanya perna di bantu
    melalui jalan togel saya coba2 menghubungi
    karna di malaysia ada pemasangan
    jadi saya memberanikan diri karna sudah bingun
    saya minta angka sama AKI NAWE
    angka yang di berikan 6D TOTO tembus 100%
    terima kasih banyak AKI
    kemarin saya bingun syukur sekarang sudah senang
    rencana bulan depan mau pulang untuk buka usaha
    bagi penggemar togel ingin merasakan kemenangan
    terutama yang punya masalah hutang lama belum lunas
    jangan putus asah HUBUNGI AKI NAWE 085-218-379-259
    tak ada salahnya anda coba
    karna prediksi AKI tidak perna meleset
    saya jamin AKI NAWE tidak akan mengecewakan










    BalasHapus
  4. Sekian lama saya bermain togel baru kali ini saya
    benar-benar merasakan yang namanya kemenangan 3D dan alhamdulillah saya dpat Rp 61 juta dan semua ini
    berkat bantuan angka sidney tadi 801 dari om agus]
    karena cuma Beliaulah ang memberikan angka
    goibnya yg di jamin 100% tembus awal saya
    bergabung hanya memasang 100 ribu karna
    saya ngak terlalu percaya ternyatah benar-benar
    tembus dan kini saya ngak ragu-ragu lagi untuk memasang
    angkanya,,,,buat anda yg butuh angka yang dijamin tembus
    hubungi OM AGUS] DI 085==397==766==615 situs resmi
    kunjungi
    http://togelomtembusjitu.blogspot.co.id/
    insya allah beliu akan menbatu k40esusahan
    anda apalagi kalau anda terlilit hutang trima kasih.
    SALAM mas darwansyah di blitar

    BalasHapus

Silakan tinggalkan komentar dan saran Anda di ruang kosong di bawah ini.

Back to Top