03/19/12

Pacu Jalur: Sebuah interpretasi

Pacu Jalur Telukkuantan-Riau.
PACU JALUR adalah sejenis lomba perahu dayung tradisional berukuran panjang 25-40 meter. Jalur terbuat dari pokok kayu besar utuh dari jenis kayu tertentu tanpa boleh dipotong, disatukan atau disambung dengan pokok kayu lain.

Awalnya jalur adalah sebagai sarana transportasi mengangkut hasil panen, namun kemudian berkembang sebagai acara hiburan yang di selenggarakan di kampung-kampung di sepanjang Sungai Kuantan untuk memperingati hari besar Islam. Ketika Belanda masuk ke Rantau Kuantan pada 1905, Pacu Jalur dilaksanakan untuk memperingati ulang tahun Ratu Belanda Welhelmina setiap tanggal 31 Agustus. Saat ini pacu jalur digunakan untuk memperingati kemerdekaan Indonesia.

telusuri

Calempong yang Tak Lagi Bertingkah

SAYUP-sayup, suara itu seperti hari langsung dalam pesta nikah kawin. Hanya dalam beberapa menit saja, beberapa penduduk kampung berdatangan mendekat, mereka membentuk sebuah lingkuran, mengelilingi seseorang yang lagi bersemangat sedang memainkan beberapa alat-alat musik tradisonal. Beberapa tim ekspedisi terlihat sibuk dengan peralatan masing-masing, tidak menginginkan moment yang berharga itu hilang begitu saja.
“Anak-anak sini sudah tidak mau lagi berlajar calempong, mereka lebih tertarik belajar kibord (keyboard-pen), padahal alat-alat ini tergelatak begitu saja di rumah. Jika mau sayapun siap mengajari mereka”.
Lelaki tua yang memainkan musik tradisonal tadi memandang kami dengan tatapan kosong, tangan lihainya yang dari tadi selalu bergerak lincah tampak diam sejenak. Suasasana senyap seketika. Angota tim ekspedisipun saling berpandangan, beberapa penduduk juga menatap lelaki bersahaja itu. Seperti kami, mungkin mereka juga berharap apa lagi yang akan dilakukan Sang Pemain musik itu.
“Saya takut, suatu hari nanti calempong tidak dikenal lagi oleh anak-anak kami, saya sudah tua, siapa lagi pengganti saya”.
Kekuatiran kakek yang memiliki banyak cucu ini bukanya tanpa alasan. Sejak musik modern  ‘merajai’ kampung mereka, calompong yang sudah ratusan tahun keberadaanya di kampung mereka dalam waktu yang tidak berapa lama lagi tentu akan hilang ditelan bumi. Tidak ada lagi yang bisa memainkanya.
Pak Tanaka, 60 tahun, adalah satu-satunya penduduk di Kampung Bakuang Bagondang yang sampai hari ini masih memainkan peralatan musik calempong. Kami bertemu dengannya seusai ia membersihkan surau di depan rumahnya, saat kami baru saja mendarat di tepian mandi miliknya. Setelah mengucapkan salam dan mejelaskan maksud kedatangan kami, Pak Tanaka dengan bersemangat bercerita tentang kampung dan alat-alat musik miliknya.
“Bapak jemput dulu ya, nanti bisa di foto?”, ujarnya ramah.
Setelah dikeluarkan, Pak Tanaka pun tanpa canggung memainkan peralatan musik itu, beberapa penduduk kampung yang mendengar langsung mendekat, tim ekspedi juga terkesima dengn musik yang dimainkannya.
“Calempong ini memiliki 6 anak, 5 buah di antaranya disebut anak calompong, dan yang ini disebut calempong tingkah, sebetulnya calempong sendiri ada 4 jenis”, tuturnya sambil memegang calempong tersebut dan melihatkannya kepada penulis.
Lebih lanjut, imam surau di Bakuang Bagondang ini bercerita, ia belajar memainkan calempong dari ayahnya yang juga pemain calempong. Sang Ayah juga belajar dari ayahnya atau kakek Pak Tanaka. Keahlian memainkan calompong menjadi budaya yang turun-temurun dari nenek moyang mereka.
“Tapi sayang, anak saya tidak lagi mau belajar (calempong-pen)”, ujarnya sedih.
Dulu, ketika penduduk belum mengenal keyboard. Mereka selalu diundang dalam acara-acara nikah kawin, sunat rasul, dan kegiatan-kegiatan lainnya yang ada di kampung mereka. Aktivitas Pak Tanaka bersama teman-temannya sehari-hari tidak lepas dari peralatan musik tradisional itu. Mereka tidak hanya diundang oleh masyarakat di kampungnya tetapi juga di kampung-kampung tetangga yang tidak jauh dari kampung mereka.
“Kalau memainkan calempong, juga harus dimainkan gendang dan gong, dulu pemainnya adalah teman-teman yang sebaya dengan Bapak, tapi sekarang mereka sudah tidak lagi”, kenang Pak Tanaka.
Kampung Bakung Bagondang terletak di posisi Lintang Utara 00053.159’ dan Lintang Selatan E 101036.188’ Desa Sei Mandau Kec. Sei Mandau Kabupaten Siak Sri Indrapura. Sama seperti Kampung Bakuang Bagondang yang terdapat di aliran Sungai Tapung Kanan, asal mula nama kampung ini juga berasal dari 3 pohong bakung yang berderet di pinggiran Sungai Mandau yang selalu berbunyi seperti bagondang (bergendang-pen) ketika menjelang magrib tiba. Lama-kelamaan penduduk menyebut tempat tersebut dengan Bakuang Bagondang.
Pak Tanaka melepas kepergian kami dari ‘dermaga kecil’ miliknya, perjalanan menyusuri Sungai Mandau kembali dilanjutkan, ia masih melambaikan tangan sebelum akhirnya hilang dibelokan sungai. Saya masih ingat lirih Pak Tanaka ketika ditanyakan pekerjaannya.
“Seperti biasa, selepas membersihkan surau, Bapak  ke kebun karet, tidak lagi bermain calempong, sebab tidak ada  lagi yang mau mendengar tingkahnya”.*** [Derichard H. Putra, Juni 2010]

Dunia Maya, Sebuah Catatan

“Cobalah berkunjung kenegeriku…
Kau akan menemukan dua cinta
dua dunia
dua perbedaan
’Surga dan Neraka’.
Mereka, hanya dipisahkan olehku..satu klik saja”

by sobatmu... mouse

SEGERA kuberseluncur di negeri sobatku itu, menelusuri lorong-lorong gelapnya (seperti menatap masa depan yang kelam), trotoar-trotoar dingin dan licin, jalan-jelan setapak yang gelap, dan... tidak berapa lama, di ujung jalan dipertigaan kumuh, mataku menatap susuatu, membuatku tertegun sejenak, dadaku berdetak kencang, darahku berdesir.
Kuturutkan keingintahuan hatiku. Berhentik sejenak--sambil celingak celinguk--malam belum telalu larut, kendaraan bersiliweren bergerak entah kemana, lampu-lampu klasik kota bertebaran seperti kunang-kunang raksasa tidak berkepak. Kunang-kunang? Ya kunang-kunang dengan rona cahayanya. Kupu-kupu? Kupu-kupu juga ada, hinggap dietalase-etalese warna warni dan semerbak. Mungkin di saat yang sama, kumbang, ulat, ular, buaya dan segala macamnya lainnya dari jenis dan entah spesies apa, juga pasti ada nun jauh di sana, yang tidak bisa kulihat, menikmati juga, seperti diriku halnya.
Kuputuskan untuk berjalan lebih jauh, tanpa beramah tama, basa basi atau pun mengucapkan salam. Dan… ah, rumah-rumah di negeri sobatku itu... sesuatu menakjubkan terlihat dengan nyata. Sesuatu yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya, apalagi pernah dikunjungi oleh orang sepertiku (ya orang sepertiku).
Di salah satu rumah, dihalamannya tumbuh sebatang mangga rimbun—kupastikan tidak ada ulat-ulat bulu di dahannya—sebelum akhirnya kuputuskan untuk mampir dan berkunjung.
Saat memasuki ruangan tamu, di salah satu sudutnya, berjejer di etalase menawarkan banyak pilihan yang berbeda—terpajang ramuan dengan daya tarik sangat memikat, gudang video bokep, kumpulan 3gp indonesia, gudang video bokep, koleksi video bokep lokal Indonesia, video bokep abg, video bokep pelajar SMP, video bokep pelajar SMA, koleksi video porno, kumpulan cerita dewasa sek, ayam kampus, mahasiswi bispak indonesia, cewek bandung, cewek bali hot, kumpulan foto spg seksi, model bugil, link download at www.indo***.us.
Dadaku kian berdetak kencang, tidak sanggup rasanya untuk bertamu di rumah ini lebih lama, penasaran kuredam dengan kegugupan.
Kucoba mengetuk rumah disebelahnya, arsitekturnya hampir mirip dengan rumah yang barusan kukunjungi, hanya design halaman dan penataan bunga-bunga di taman yang berbeda. Seperti kata sobatku, hanya butuh satu klik untuk mengetuk pintu di rumah-rumah  di negeriku, aku langsung masuk ke dalam, tidak seperti tadi yang hanya kulihat etasenya saja.
Sesuatu yang menakjubkan membuat jantungku hampir berhenti berdetak. Kutata nafasku, sebelum melangkah lebih jauh.
Di dalam rumah, di salah satu ruangan yang dihiasai keramik-keramik impor, pajangannya membuat aku tersenyum kecut, maria miyabi ozawa, kazumi, devon, ayumi, elisha cuthbert, kayden cross, cristal matthews, ashlynn brooke, jenna jameson, tera patrick, briana banks, aria giovanni, tawnee stone, rin sakuragi, erika sato, akane sakura, reina matsushima, ryoko mitake, takako kitahara, rie fukaumi, miyuki kamiya, ran azakawa, nana, shiori yokoi, sora aoi, natsuki kumada, mihiro taniguchi, reon cadena, hime kamiya, saki seto, haruna yabuki, sara tsukigami, aku tidak lagi melirik yang lainnya, terlalu banyak, terlalu tegang.
Aku coba kembali keruang tamu rumah ini, tidak jauh berbeda dengan ruangan tadi, hanya tawarannya saja yang berbeda, artis porno jepang terpopuler, artis porno china terpopuler, artis porno hongkong terpopuler, artis porno taiwán terpopuler, artis porno korea terpopuler, artis porno thailand terpopuler, artis porno barat, kumpulan bokep barat, kompilasi bekop jepang, kompilasi bokep china, film semi barat, film semi jepang, film semi thailand, film semi china, special bonus film semi indonesia, dst.. dst...
Ada niat untuk sekedar menikmati segelas kopi di dalam rumah. Namun niat itu cepat-cepat kuurungkan.
Aku melangkah keluar rumah, lampu-lampu klasik kotaku terang benderang warna warni, semerbak membuat hatiku kian berbunga-bunga. Lalu lalang kendraan sudah mulai berkurang.
Saat hendak mengetuk di salah rumah yang tidak jauh dari rumah yang sebelumnya aku kunjungi, pikiranku berubah. Di sebrang jalan, di balik terang benderang lampu jalan itu, sebuah rumah terlihat begitu megah dan cantik, berlantai dua, dan ada air menyembur (biasanya disebut air mancur) di halamannya.
Aku langsung menuju ke sana, tanpa babibu, langsung menyosor ke dalam, dan pemandangan seperti tadi terlihat lagi di sini, sedikti berbeda, tetapi tetap sama.
Di dalam rumah, asesoris-asesorisnya menyambutku ramah, video porno sma***, pelajar sma kal***, bokep pelajar sal***, bokep sma gadis sma hot telanjang, ngecrot dengan pembantu, intip kepala sekolah lagi ngen*** guru, skandal kepala sekolah, skandal menteri malaysia, skandal artis, dst.
Aku coba untuk melangkah ke lantai dua, di dalamnya juga kutemukan hal yang juga hampir sama tusuk jelangkung, mati suri, jelangkung, kuntilanak, si manis jembatan ancol,  rumah dara, pengabdi setan, terowongan rumah sakit, dikejar setan jeritan kuntilana hantu binal jembatan semanggi, suster keramas toilet 105 diperkosa setan) jejak darah, pemburu hantu the movie rumah dara hantu puncak datang bulan, jinx, te[rekam].
Dan di bawah pajangan itu, tertulis simbol-simbol yang sama sekali tidak aku kenal (juga untuk apa mengenalnya), aurellie moeremans, ferdy, ray sahetaphy, yurike prastika, him damsyik, hengky solaiman, tatang gepeng, fairly, adam jackson, olga lydia, julia perez, monique henry, andi soraya, trio macan, tesa mariska, ferly putra, rizky mocil, andreano phillips shareefa danish, imelda therinne, arifin putra, ruli lubis, julie estelle, ario bayu, sigi wimala, daniel mananta, poppy bunga, farah hatim, putri arifanti, jenny cortez, tenno ali, reza fahlevi, randy tanaya, kh. syarif rahmat sq, ust. lukman har, ust. hariry mak, ust. shomad ms, ust. sholeh patie, mentari, thalita latief, dimas aditya, robby tumewu, ayu diana, nabilla, chyntiara alona, teguh julianto, winda amanta(h), mastur, anggun, naya, elfrida manik, daffy, coralie gerald, ricky harun, aming, indra birowo, suti karno, lionil tikoalu, rizki putra,  rin sakuragi, herfiza novianti, rizky mocil, zidni adam, shinta bachir,  five v, okie agustina, cynthiara alona, idea pasha, wicky husein, joanna alexandria, julia perez, cathrine wilson, garneta haruni, zaki zimah, andrew ralphroxburgh, furry citra, nadya vella, frans nicholas, dida airlangga, ruly rizal, winda amanta, djenar maesa ayu, rifky balweel, sarah shafitri, kaditha ayu, ray sahetapy, henidar amroe,
            Aku coba untuk berpaling sejenak, menghirup sedikit udara di dadaku yang sesak... namun di ujung saja, aku masih melihat sesuatu yang luar biasa, obat kuat viagra, levitra, cialis, nangen, africa black ant, procomil spray, penis mutiara electric, v*gina goyang suara, vacum pembesar pe*is, kondom silicon.
            Aku lalu ambruk... gelap, terlalu sulit untuk dimengerti. (bersambung...)*** [Derichard H. Putra]

Back to Top