Orang Kuantan adalah Orang Melayu

BERBAGAI penelitian arkeologi, etnolinguistik, hingga kebudayaan di seluruh dunia mengatakan bahwa orang Kuantan adalah Melayu. Ketika gelombang arus migrasi pertama sekitar 1000 tahun SM orang Melayu masuk ke nusantara mereka mendiami pesisir Pulau Sumatra, kemudian mereka mulai masuk secara evolusi ke pedalaman, singgah di berbagai pinggiran sungai di sepanjang 4 sungai di Riau, yaitu Sungai Indragiri/Kuantan, Siak, Kampar, dan Rokan. Orang ini saat ini disebut dengan proto Melayu (Melayu Tua), dan sekarang disebut pula dengan masyarakat suku Asli, seperti Talang Mamak, Sakai, Bonai, Akit, Duanu, dll. Setelah bermastutin di tepi-tepi sungai mereka terus merasuk masuk ke hulu. Khusus di Indragiri mereka singgah dan bermastautin di Kuantan, dan seterusnya sampai pula di Minangkabau.


Setelah itu terjadi lagi gelombang kedua arus masuk ke Nusantara dan melakukan perjalanan dengan proses evolusi memudiki sungai. Sebagian singgah di rantau-rantau sungai di Riau dan sebagian lagi bermukim hingga di Pagaruyung. Orang-orang ini kemudian dikenal dalam ilmu kebudayaan sebagai deutro Melayu (Melayu Muda). Bukti sejarah dalam peristiwa ini begitu banyak, mulai situs-situs candi hindu hingga budha. Di sepanjang sungaiIndragiri/batang Kuantan terdapat tidak kurang dari 3 situs candi yang diperkirakan umurnya lebih dari 2000 tahun yang lalu. Di sungai Rokan menurut penelusuran Tim Ekspedisi Kebudayaan 4 Sungai (Tahap I Sungai Rokan) ada lebih dari 10 situs mahligai yang ditemukan dan diperkirakan umurnya lebih tua dari candi Muara Takus. Yang paling menonjol memang Candi Muara Takus yang berdiri sebelum kerajaan Sriwijaya lahir. Tim ekspedisi itu mencatat seni ukir yang terdapat di sepanjang sungai Rokan juga menunjukkan lebih tua dibandingkan dengan seni ukir di Minangkabau.

Menurut Tambo kenegerian Cerenti, salah satu puak yang mendiami Rantau Kuantan, suku-suku yang mendiami kenegerian Cerenti itu, adalah keturunan dari nenek moyang mereka yang mendiami Semenanjung Melaka. Kemudian pindah ke Deli, tetapi karena adanya terjadi suatu peperangan Raja Deli dengan Raja Bugis, mereka migrasi pula ke Sumatera bagian tengah, sebagian ke Minangkabau sebagian ke Siak Sri Indrapura. Suku yang pindah ke Minangkabau dipimpin oleh Raja Mahkota. Raja Mahkota ini tidak berfungsi sebagai raja sebab ia dalam perantauan. Sedangkan yang pindah ke Siak Sri Indrapura disambut dengan baik oleh rajanya, bahkan ada di antara mereka diangkat menjadi panglima raja Siak Sri Indrapura. Ihwal Raja Mahkota beristrikan Putri Kembang melahirkan dua orang anak dan yang tua adalah perempuan bernama Putri Hijau dan yang kedua laki-laki bernama Putra Hutan.

Beberapa lama mereka mendiami Minangkabau. Raja Mahkota pun mulai berkuasa di daerah kecil yang ia diami, hingga Raja Mahkota meninggal dunia. Istri, anak dan orang-orang sesukunya meninggalkan daerah itu, kemudian hijrah ke Siak Sri Indrapura.

Di Siak, Putri Kembang dan rombongan berkumpul kembali dengan kelompok yang menuju Siak setelah bertahun-tahun mereka berpisah. Putri Kembang dilamar Raja Siak Sri Indrapura, tetapi lamaran Raja Siak itu ditolaknya, sebab beliau tidak sudi menjadi istri dari Raja Siak. Penolakan itu mengakibatkan Raja Siak marah, dan menyeret Putri Kembang ke penjara seumur hidup. Tindakan Raja Siak tidak disenangi Panglima yang sudah diangkatnya, sehingga terjadilah peperangan antara Panglima Raja Siak dengan Raja Siak. Akhirnya, untuk menghindari pertumpahan darah yang lebih besar rombongan Panglima menghindar menuju Kerajaan Indragiri hingga sampailah ke suatu tempat yang kelak bernama Cerenti.

Hal ini didukung oleh banyaknya pendapat budayawan yang mengatakan bahwa raja-raja Pagaruyung berasal dari Rantau Kuantan yang terjadi lebih dari 1500 tahun yang lalu.

Baik Melayu Tua maupun Melayu Muda memakai sistem keturunan matrilineal (garis keturunan ibu). Setelah Islam masuk diperkirakan abad ke-13 Melayu di Riau terutama yang mendiami pesisir Sumatra menerima peradaban Islam yang memakai sistem patrilineal. Karena memang kebudayaan Melayu itu sangat terbuka dan menerima Islam sepenuhnya. Namun, di banyak rantau di hulu sungai di Riau hingga Sumatra Barat pengaruh sistem yang islami ini diterima dengan berbagai rumusan baru, seperti tali berpilin tiga atau tiga tunggu sejerangan, dst.

Pada abad ke-13 itu pula, ketika Islam masuk ke Sumatra tidak hanya agamanya di terima dengan sepenuh hati tetapi juga peradaban Islam dihayati dengan baik. Gelombang pertama literacy Jawi (Arab Melayu) pun masuk dan dipakai dengan amat mesra. Tradisi keberaksaraan ini sangat merasuk kepada para ahli di Minangkabau waktu itu. Mereka pun mulai terpengaruh membuat sejarah dan syiarah, Mereka menyusun tambo-tambo di rantau Minangkabau. Perantau-perantau Minangkabau yang suka merantau menjalarkan keterampilan mereka membuat tambo dengan Minangkabau sebagai kiblat mereka. Jadi, saat ini memang banyak tambo-tambo yang berasal dari Kuantan terdapat kata Minangkabau di sana. Dari sekian banyak itu, disertakan di sini ringkasan Tambo Cerenti seperti yang ditulis di atas.

Jadi, tulisan ini menyimpulkan bahwa tidak benar bahwa Orang Kuantan adalah Orang Minangkabau, yang benar adalah orang Kuantan merupakan orang Melayu Kuantan, dan nenek moyang orang Minangkabau berasal dari ras yang sama dan dulunya juga pernah berasal dari Kuantan, Kampar, dsbnya. di Riau. Ihwal adat istiadat yang memakai system kekuasaan matrilineal (garis keturunan kekerabatan seperti Minangkabau itu bukan pemilik tunggal Minangkabau karena memang kebudayaan Melayu yang paling tua sebelum Islam masuk nenek moyang orang Melayu memang memakai system matrilineal. Di Kuantan dan di berbagai wilayah budaya di Riau lainnya juga memakai system yang sama, Islam lah yang mengubah peradaban ini ke garis keturunan sebelah ke laki-laki.

Perlu diketahui dalam sejarah Melayu, Sulalatus Salatin menyebutkan Wan Seri Bani pernah berkuasa dan saat itu system matriarkhat (pengambilan keputusan di tangan perempuan) pernah berlaku juga untuk beberapa abad di situ. Dan, bersambung hingga kepada kekuasan Engku Puteri*** [Derichard H. Putra]

212 Comments

  1. Salam Takzim,
    Tuilsan anda di atas tidak lebih dari reka-rekaan belaka. Kalau dikatakan legenda saya pun ragu untuk menilainya, apa bukan suatu legenda baru yang anda karang-karang, tanpa bukti apa-apa, alias ngomomg doang. Apalagi untuk dikatakan sejarah juga sangat kacau. Apa anda punya bukti bahwa puak Melayu itu juga matrilineal. Sampai saat ini,orang-orang Melayu di Semenanjung (Malaysia), selalu menekankan bahwa Adat Perpatih dibawa / diperkenalkan oleh orang-orang Melayu Minangkabaum jadi bukan sesuatu yang pernah ada di sana.

    Candi Muara Takus itu terletak di Luhak 50 Koto, karena Bangkinang adalah bagian dari Luhak 50 Koto Bukan Kabupaten 50 Kota, lho. Seribu Tahun SM belum ada yg namanya Melayu. Anda kaitkan perpindahan orang-orang Melayu dari Sumatera Timur dengan pertikaian dengan orang-orang Bugis sangat tidak masuk akal, karena sepak terjang orang-orang Bugis sebelum abad ke 15, belum terdengar sama sekali. Nasalah Minangkabau dengan Siak kapan kejadiannya. Apakah Siak sudah ada sebelum abad ke 13 ?, karena Minangkabau juga belum terdengar. Kalau menulis sejarah pakailah data-data yang baik. Bagi saya sebagai orang Minang saya tidak bisa menafikan, bahwa saya adalah orang Melayu Minangkabau, karena sejarahnya memang begitu.
    Dan bagi saya masyarakat yang berbahasa Minang dan mempunyai adat persis Minang adalah orang Minang, namun masyarakat yang berbahasa mirip Minang tapi tidak beradat Minang, bukanlah orang Minang.

    Wassalam,

    T Bustamam

    BalasHapus
    Balasan
    1. Anda betul kalau anda berkata: "SAYA ADALAH ORANG MELAYU MINANG KABAU"

      dan kampar maupun kuantan mereka juga bisa berkata: "SAYA ADALAH MELAYU KAMPAR atau SAYA ADALAH MELAYU KUANTAN".

      Hapus
    2. suku atau etnis hanya dibedakan oleh kesamaan budaya bukan kesamaan ciri fisik. orang yang berbudaya minang adalah orang minang apapun ciri fisik orang itu.dulu dia melalyu tetapi setelah dia menjunjung tinggi budaya minang, saya rasa dia orang minang.

      Hapus
    3. Tulisan pertama kali malayu ditemukan di sumatera barat kerajaan Malay
      Dari catatan Yi Jing, seorang pendeta Budha dari Dinasti Tang, yang berkunjung ke Nusantara antara tahun 688 - 695, dia menyebutkan ada sebuah kerajaan yang dikenal dengan Mo-Lo-Yu (Melayu), yang berjarak 15 hari pelayaran dari Sriwijaya. Dari Ka-Cha (Kedah), jaraknyapun 15 hari pelayaran.[22] Berdasarkan catatan Yi Jing, kerajaan tersebut merupakan negara yang merdeka dan akhirnya ditaklukkan oleh Sriwijaya.

      Berdasarkan Prasasti Padang Roco (1286) di Sumatera Barat, ditemukan kata-kata bhumi malayu dengan ibu kotanya di Dharmasraya. Kerajaan ini merupakan kelanjutan dari Kerajaan Malayu dan Sriwijaya yang telah ada di Sumatra sejak abad ke-7. Kemudian Adityawarman memindahkan ibu kota kerajaan ini ke wilayah pedalaman di Pagaruyung.

      Hapus
  2. Sdr. T. Bustamam

    Terlalu sempit pikiran anda mengatakan "...Dan bagi saya masyarakat yang berbahasa Minang dan mempunyai adat persis Minang adalah orang Minang, namun masyarakat yang berbahasa mirip Minang tapi tidak beradat Minang, bukanlah orang Minang",

    Minang adalah pecahan atau puak kecil dalam melayu, sepertinya jg betawi, kubu, dayak, jawa, sunda, dll. Kalaupun toh berbahasa hampir sama, atau berbudaya hampir sama, tidak lantas keduanya langsung dikatakan sama, atau berasal dari daerah yg sama. karena bisa jadi terpengaruh atau dipengaruhi oleh kebudayaan yg lebih besar waktu itu. Anda harus belajar dulu teori penyebaran kebudayaan dan difusi kebudayaan.

    dan untuk menjawab pernyataan anda yg lain silah baca "Barus Seribu Tahun Lalu".

    Contoh Dialek Taluk/Kampar
    Apo?
    Mangapo?
    Siapo?
    Dimano?

    Minang
    A?
    Manga?
    Sia?
    Dima?

    Bahasa minang pada umumnya pengurangan dua konsonan dari bahasa Taluk atau Kampar. Dalam teori perkembangan bahasa, sebuah kebudayaan sangat tidak mungkin untuk menambah konsonan dalam bahasa yg digunakan, tetapi yg mungkin terjadi adalah pengurangan konsonan dari bahasa induk. Perkembangan bahasa sangat dipengaruhi oleh lingkungan alam dan kebudayaan yang lebih kuat.

    Nah, mana yg lebih dulu? Kuantan/Kampar? atau Minang?

    Melayu Tua dan Melayu Muda, sudah datang ke Nusantara sejak 2500 dan 1500 SM. Jadi apanya yg tidak ada melayu sejak 1000 tahun sebelum masehi? (coba baca dulu buku).

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terus bagaimana dg bahasa lintau,sijunjung dll,(sumbar)bahasanya mirip taluk,kamano,apo,siapo dan logatnya sama dg talul...sebaiknya anda luaskan dulu wawasan anda baru komen,saya sndiri orng taluk lubuk jambi tak sudi dibilang melayu

      Hapus
    2. sejarah yang pernah saya baca kuantan adalah keturunan minang kabau, alasannya: 1. adat istiadanya mirip minang kabau. 2. kesenian silat, randai mirip dengan yang ada di minang kabau

      Hapus
    3. Woi kami urang sijunjung bahasa nya lebih ke o
      Apo kamno siapo

      Jangan mengada2 ini fakta sejarah orng kuansing kampar adlh orng minang

      Hapus
    4. Anda main ke sumbar kurang keliling keliling kayaknya ,...bahasa minang yg memakai kata ,a,manga,sia ,dima cuma ada di sedikit wilayah sumbar , ....anda harus datang ke solok ,sijunjung, sawahlunto, tanah datar ,dharmasraya , solok selatan ,pasaman serta pesisir selatan bro,....tak ada yg memakai kata a,dima ,manga ,sia ,bara, disana....semua memakai kata Apo,dimano,siapo ,barapo,mangapo,kamano,....!!!

      Hapus
  3. Untuk Putra Riau: Coba anda ambil dulu kuliah jurusan sastra/linguistik baru anda bisa analisa..Bahasa minang tak selalu a? Manga? Sia? itu hanya perpendakan dari apo?Mangapo?Siapo? coba cek di daerah lain di SUMBAR, anda bisa temukan kata2 tersebut..

    Ridho St. Palimo Bandaro

    BalasHapus
  4. Putra Talukkuantan23 Maret 2012 pukul 01.42

    sebagai orang taluk, saya malu dan tak mau dikatanan orang minang. terserah pendapat kalian diatas. yg jelas. aku bukan minang, dan kampung kami bukan negeri minang titik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya sebagai orng taluk malu mengaku melayu ,

      Hapus
    2. Ini fakta orng teluk adlh orng minang

      Hapus
    3. Melayu adlh suku besar..
      Bahasa Minang pun bgian bahsa melayu..
      Coba perhatikan bahsa melayu deli dgn melayu lainnya byak perbedaan tpi melayu deli termasuk MELAYU juga..
      Ap lgi bahsa minang sdkit perbedaan dgn bahasa melayu

      Hapus
  5. Kuansing adalah bagian dari Minangkabau, yang saat ini masuk ke dalam Propinsi Riau. Wilayah Minangkabau meliputi Sumatra Barat, separuh daratan Riau, bagian barat Jambi, bagian utara Bengkulu, pesisir barat Sumatra Utara, pesisir barat daya Aceh, dan Negeri Sembilan di Malaysia.
    Walau secara politis mereka terpisah-pisah, namun mereka tetap menjunjung tinggi adat, budaya, dan bahasa Minangkabau. Seperti misalnya memiliki sistem perkauman, bersuku-suku, dan terdapat datuk pemangku adat. Berikut adalah daftar persukuan dan pemangku adat di Kuansing, yang disusun oleh Drs Hamdan Ms,MM yang bergelar Datuak Paduko Jalelo Suku Caniago Simandolak.

    http://caniagosimandolak.blogspot.com/2009/03/data-persukuan-pemangku-adat-kuantan.html

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bagian barat jambi?
      Yg dekat mana nya tu bro sebab ibu saya orang jambi dan saya blum pernah mengenai sangkut paut adat jambi dan minang,satu tambahan lagi jambi itu sistem kekerabatannya patrilineal loh ya.

      Hapus
  6. Anonim says: 8 Agustus 2011 13:25 Reply
    SOdara-sodara kalau melihat zaman prasejarah di mana masyarakat nya belum punya kemampuan untuk mengembangkan pelayaran. Maka benar adanya kalau budaya pesisir barat SUmatra memang mesti bermigrasi ke sana melalui pesisir timur Sumatra. Rasanya tidak susah untuk mengetahui bahwa teknologi pelayaran zaman prasejarah dulu tidak memungkinkan untuk berlayar ke barat Sumatra karena berhadapan langsung dengan Samudra yang dengan teknologi dulu kala hitungannya sangat ganas. Teknologi pelayaran dulu kala hanya memungkinkan pelayaran di selat-selat yang sempit. Itu termasuk logika arah pergerakan manusia pra sejarah ke pesisir barat Sumatra. Mengenai teori Datuk Simandolak itu, ITU HANYA BERLAKU kalau membicarakan kekuasaan politik di era tahun 1300-an ke atas. Tapi secara batasan etnografi, apakah benar demikian? Saya kurang mengerti mengenai kok bisa aja suka-suka hati menarik batasan POLITIK menjadi batasan ETNOGRAFI. Mana umurnya sudah kadaluarsa pula. Ingat kekuasaan Minangkabau (sebagai politik yang jangkauannya disebutkan dalam teori Datuk Simandolak itu) pupus loh begitu Belanda masuk. Setelah itu pula, daerah seperti Siak, Kampar, Indragiri, dan Rokan jelas sudah punya kerajaan sendiri yang independen dari minangkabau. Berarti sebagai identitas politik Minangkabau PUPUS sudah, yang ada sekarang sebagai etnografi (beberapa cukup puas dengan batas provinsi yang ada sekarang).

    Dan mengenai Sistem Perkauman, Bersuku-suku, dan pemangku adat yang kelihatan sama (atau sengaja disama-samakan) tidak bisa menjadi justifikasi bahwa Orang Kuansing adalah orang Minang. Kemiripan budaya adalah hal yang wajar bagi budaya berdekatan. Tapi apakah itu sama ??? Ya belum tentu juga, bisa jadi itu hubungan etnis-sub etnis... Satu lagi, Lebih banyak peneliti dengan etnis minangkabau lah yang suka mengklaim hal ini. Menjadikan pandangan ini cenderung BIAS. Nah, sekarang kalau ditanya orang Rokan, Kampar, Indragiri, dan Kuantan, mau tidak mereka dipanggil minang ??? Saya orang taluk, gak mau tuh ..

    BalasHapus
  7. Panglimo Kuansing23 Maret 2012 pukul 01.52

    Sumbu kebudayaan Minang Kabau adalah Muara Takus. Minang Kabau berasal dari kata "mananga tangwan" ditejemahkan sebagai dunia di tengah-tengah. Jadi inti dari kebudayaan Minang Kabau kalau dilihat dari geografis sekarang berada di Riau. Oleh karena itu, negeri-negeri yang berada di Rantau Kuantan, Rantau Kampar, dan Minang Kabau merupakan wilayah budaya Muara Takus. Pengabsahan datuk-datuk adat yang ada di wilayah Minang Kabau saat ini mesti mendapat restu dari datuk di Balai di Muara Takus.

    BalasHapus
    Balasan
    1. daerah Riau daratan sekarang ini merupakan endapan lumpur dari hempasan ombak di pesisir timur pulau Sumatra. Anda perhatikan saja Kota Palembang, dahulu kota ini terletak di pinggir pantai timur pulau Sumatra. Kebudayaan melayu bersumber dari hulu Sungai Musi dan Sungai Batanghari. Kita semua adalah keturunannya. Jadi tak usah mempelintir logika hanya untuk pembenaran kata-kata kaum rasial. Saya Melayu Minang, tapi bukan racialist.

      Hapus
    2. pendapat ini sejalan dengan datuk2 yg ada dimuara takus...

      Hapus
    3. maksud saya, pndapat panglimo kuansing

      Hapus
    4. Orng asli riau adalah sakai kami berasal dari pagaruyung!

      Hapus
    5. Muara takus adalah peninggalan sriwijawa,menurut penelitian berasal dari abad 7-11 masehi. Sementara di daerah mahat kab.50 kota,sudah terdapat peradaban manusia dari jaman megaliti,daripenelitian ahli arkheologi sudah berumur dari 4000-2000tahun SM. Jauh lebih tua dari muara takus atau angguik yang dari kampar berumur 98tahu hehehe..
      Bicara sejarah harus pakai logika keilmuan,bukan asumsi,rekaan,cerita angguik yang umurnya baru 98 tahun. Sekarang udah jaman google bro..!

      Hapus
  8. kebenaran tdk terletak dari klaim, tp di hati pemilik dari kebudayaan tersebut...

    BalasHapus
    Balasan
    1. hati baru bisa mengklaim kalau ada fikiran yang memproses..proses baru bisa dilakukan kalau ada data yang mendukung (baca sejarah ..dari mana budaya anda berasal)

      Hapus
    2. Tapi pada kenyataan nya org minang lah yang banyak terkenal

      Hapus
  9. Alam Minangkabau itu, jika dikembang selebar alam, jika dikerucutkan selebar kuku.
    Zona kebudayaan Minangkabau sangat dinamis, selain memiliki wilayah inti (luhak), Minangkabau juga memiliki wilayah rantau yang tersebar ke seantero Sumatera, hingga ke Semenanjung Malaya. Wilayah rantau ini terbentuk karena adanya kebiasaan orang Minang merantau dan mendirikan koloni-koloni dagang di daerah perantauan.

    BalasHapus
  10. tp rantau kuantan bukan diterjemahkan sebagai daerah rantau. tetapi rantau disana diartikan sebagai rumah yg berada disepanjang aliran sungai yg lurus.. jd bukan wilayah rantau...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Daerah Pariaman, juga disebut Rantau Tiku Pariaman, walaupun punya adat, budaya, serta bahasa yang khas bahkan berbeda dari Minangkabau umumnya,tapi orang Pariaman tetap mengakui sebagai orang Minang/Padang.

      Hapus
    2. menurut saya kebudayaan rantau kampar ini lebih dekat dengan daerah luhak berbanding dengan wilayah pariaman yang banyak dipengaruhi budaya aceh lihat saja kantor walikota pariaman tidak bagonjong

      Hapus
  11. Alasan Orang Kampar Lebih Dekat Dengan Melayu

    Pertama
    berikut petikan dari Kitab Negarakertagama:
    “1. Terperinci demi pulau negara bawahan, paling dulu M’layu, Jambi, Palembang, Toba dan Darmasraya, pun ikut juga disebut daerah Kandis, Kahwas, Minangkabau, Siak, Rokan, Kampar dan Pane, Kampe, Haru serta Mandailing, Tamihang, negara Perlak dan Padang.
    2. Lwas dengan Samudra serta Lamuri, Batan, Lampung dan juga Barus, itulah negara-negara Melayu yang t’lah tunduk, negara-negara di pulau Tanjungnegara : Kapuas-Katingan, Sampit, Kota Lingga, Kota Waringin, Sambas, Lawai ikut tersebut”

    pernyataan diatas merupakan wilayah melayu dan kampar termasuk berada di dalamnya dan terpisah dari minangkabau yang juga bagian dari melayu.

    Kedua
    visi dan misi yang sama. Pernah dengar orang kampar meminta-minta/ ngamen/ mengemis? saya yakin tidak pernah. Kebanyakan orang kampar bukan tergolong orang kaya dan kebayakan hanyalah bekerja menggarap ladang dan beternak dan generasi muda sekarang kebanyakan sebagai pegawai negeri sipil. namun mereka mempunyai gengsi dan mempunyai prinsip lebih baik menganggur/ menjadi bujang lapuk ketimbang harus meminta-minta/ mengemis di jalan, mall, maupun tempat umum lainnya. sama-halnya dengan orang melayu pada umumnya juga berprinsip demikian.

    Ketiga
    Bila kita dengar pepatah jawa "makan tak makan yang penting kumpul". di kampar juga ada tradisi seperti itu tapi jauh lebih bernilai "ngumpul wajib makan". maksudnya bila ada orang datang berkunjung kerumah tetangga, sanak keluarga, teman, dll biasanya diruang tamu sudah dipersiapkan piring, gelas dan orang rumah mempersiapkan nampan tudung saji yang berisi berbagai macam lauk-pauk dan tentunya sebakul nasi sebagai penghormatan/ penyambut orang yang datang dan si pendatang/ tamu diharuskan makan setidaknya minimal sesendok makan saja sebagai penghormatan dan jangan sungkan. Tradisi ini biasa ditemui di perkampungan-perkampungan kampar seperti kuok, kumantan, batubelah, airtiris, rumbio, danau bingkuang, dll.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Melayu omak ang,deyen uwang oco ndk sudi disamokan melayu..

      Ali domo

      Hapus
    2. kerajaan ocu d mn?
      kalau dipikir
      kami org melayu pon tk mw di sama kan dg org ocu

      Hapus
    3. untuk semuanya tolong baca ini sebentar https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Melayu dari sini terlihat siapa yang menggunakan istilah melayu pertama kali atau dimana melayu itu berasal

      Hapus
  12. @Muhammad Haqky, anda sangat benar... dalam penelitian yg kami lakukan di Muara Takus, seorang tetua kampung menjelaskan kepada kami bahwa pusat dari melayu (termasuk didalammnya minangkabau) adalah muara takus.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Orng asli riau adalah sakai dan kami berasal dari paharuyung!

      Hapus
  13. Menurut teori mmg peradaban lebih dahulu tinggal di dekat sungai2 besar,,,bukannya dari dataran tinggi turun ke dataran rendah,,,dan juga nenek moyang minangkabau turun dari puncak Merapi adalah mitologi,,,mmg blh jadi daerah kampar dan kuantan yang pertama dihuni sblm Darek Minangkabau,,Namun, kalau dikatakan Kuantan dan Kampar adlh asal daerah Minangkabau blm tntu..blh jadi mereka hanya cabang dari satu nenek moyang yang entah dari mana,,


    Org2 Darek Minangkabau terkenal dgn ketinggian budaya dan kekayaan alamnya (emas dsb).. di sanalah peradaban yang paling maju di Sumatera di masa lampau ...

    BalasHapus
  14. @Novelia Musda. pendapat Anda mendekati sebuah cerita dalam tambo di Kenegerian Cerenti. dalam tulisan ini Tambo tersebut tdk saya tuliskan secara detail. thanks atas komennya. salam

    BalasHapus
  15. Logis saja, karena dihukum dengan alam / bentuk dataran suku minang yg berbukit2 dan berlembah2, akhirnya mereka menumpang hidup didaerah riau, menyusuri sungai dan daratan sekitarnya. Awalnya memang numpang hidup tapi lama kelamaan mengklaim kalau Melayu itu Minang apalagi Minang yang suka merantau mereka juga mengklaim daerah yg namanya rantau kuantan adalah daerah rantau orang minang (sedikit saja bedanya tapi fatal akibatnya sampai anak cucu). Sebagai contoh sekarang, jangan biarkan pengemis/orang minang numpang berjualan depan rumah atau ruko (seperti yg ada di kota Pekanbaru), mereka mau saja membunuh yg punya tanah bila diusir dengan alasan dan dalih bahwa mereka telah lama berjualan ditanah tersebut dan mereka akan menuntu hak dari apa yang pernah mereka lakukan. Seperti itukah Suku Minang?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Orng asli riau adalah orng sakai mereka mngaku berasal dari pagaruyung...selebihnya para pendatang..anda berasal dari bugis/banjar apa perlu kami putra sakai mengusir anda di riau ini ??

      Hapus
  16. Belajar Yuk Bahasa Melayu Kampar

    indonesia - kampar
    air - ayu
    ajar - ajau
    antar - antau
    akar - akau
    mengantar - mengantau
    benar - bonou
    belajar - belajau
    besar - bosau
    bubur - bubu
    bentar - bontau/ bontou
    sebentar - sebontou
    bakar - bakau
    catar - catau
    cadar - cadau
    cair - cayu
    cakar - cakau
    dasar - dasau
    dampar - dampau
    terdampar - tadampau
    harimau - ghimau
    hambar - ambau
    hantar - antau
    jalar - jalau
    tampar - tampau
    panggil - imbau
    pagar - pagau
    panjar - panjau
    kasar - kasau
    pasar - pasau
    kabar - kabau
    kerbau -kobou/ kobau
    jeruk - limau
    merantau - maantau
    parit - bondau/ bondou
    sabar - sabau
    samar - samau
    sambar - sambau
    tengkar - tongkau

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya tinggal di pangkalan koto baru kabupaten lima puluh kota prov sumbar,, bahasanya persis seperti ini kok,, gak belajar pun saya udah tahu.. di lintau pun bahasanya seperti ini juga.. dan kami orang minang sejati,, kalian mengaku orang melayu menurut saya itu lelucon, itu karena pemerintah memasukkan daerah kampar dan kuantan kedalam prov riau saja.. jadi kalian seperti kacang lupa kulit pdahal dari budaya dan adat sangat jelas sekali orang minang.. terlalu di paksakan ckckck

      Hapus
    2. kenapa bahasa kampar mirip bahasa org luhak limo puluh sumbar? karena memang nenek moyangnya org kampar itu dr dataran tinggi minangkabau. knp org kampar, org siak,dll gengsi mengakui bahwa mereka keturunan minangkbau. Sedang orang malaysia sangatlah bangga kalau mereka berketurunan minangkabau. bahkan mereka sering pulang ke indonesia mencari asal usul leluhur mereka

      Hapus
    3. Kenapa orang Minang di Riau jadi picik begini?...... Apa yang sanak Orang Ocu bilang, apo nan orang Melayu Kuansing bilang? semuanya kita dari niniak nan sama, yaitu samanjak lereang gunuang marapi mulai turun mancari daerah baru...... bahasa apa pun yang sanak pakai di Kampar, dan kuansing itu ada semua dalam bahasa orang Minang di Sumatera Barat..... jikalau sukunyo samo tando asanyo samo ba a juo kamambantahnyo lai... awak lah diadu dek sistem politik pusat Jakarta nan memecah Minang setelah PRRI.... sedih sekali saya melihat pemahaman sejarah sanak di Riau ini......Habih diri dek ulah bapasoan diri samo jo urang Melayu nan memang urang Riau umumnya.....yang juga sesungguhnya pendatang di Riau... KENAPA ORANG MELAYU TETAP MENGAKU MELAYU KETIKA DI RIAU... KOK SANAK KU MINANG DI RIAU ALAH MANGAKU MELAYU PULO... Sanak mencaci sanak kalian nan jadi pengemis di mall mall... ambo laboah sadiah pulo mancaliak sanak memaksa makas diri menjadi melayu, padahal sanak satu niniak dengan kami yang ado di Sumatera Barat....

      Hapus
  17. orang kampar dan kuansing bila menybut diri mereka minang habis dia diriau ini kena diskriminasi sama melayu pesisir yang menguasai riau.makanga kampar dan kuansing mengaku bahwa mereka adalah melayu supaya bisa hidup tenang di riau ini.dan supaya dapat bagian dalam pembangunan riau ini.krna melayu ini terbuka siapa saja boleh mengaku melayu asalkan beragama islam.orang bodoh pun tau kalau kampar dan kuansing tu berbudaya minangkabau cuma tak mau mengakui karna takut tinggal diriau kena diskriminasi sama puak melayu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pendapat anda sama sekali tdk beralasan, mana mungkn orang2 tua di kuantan dan kampar tahu tentang politi 'kue' pembangunan itu. kalau hanya menginginkan pembangunan dari riau, lalu mereka melupakan identitas diri mereka, sebuah alasan yg gak bisa diterima. orang2 tua di kuantan dan kampar, sama sekali mereka tdk pernha menggangp diri mereka sebagai minang kabau

      Hapus
    2. hahahha.. tentu saja mereka tidak mengaku setelah daerah mereka masuk kedalam daerah riau.. sekarang saya tanya suku piliang yang ada di kuantan dan kampar itu darimana asalnya?? dari melaka?? lucu anda ini

      Hapus
    3. sebetulnya minang kabau itu berasal dari kuantan dan kampar. coba baca sejarah..

      Hapus
    4. Khairuwan Pattani
      anda sekolah yg rajin yaaa ? biar pintar .. jangan seenaknya saja bicara..

      Hapus
    5. Saya adalah org asli teluk kuantan,adalah satu kejanggalan klu orang kuantan mengaku kerurunan melayu,dari adat dan budaya org kuantan tidak teebantahkan lg bahwa orang kuantan adalah keturunan org minang.. kita mau mengaku org minang atau melayu tidak ada untung ruginya..tp marilah berfikir secara rasional

      Hapus
  18. org minang perhitungan.
    org melayu boros,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Minang bukan perhitungan tapi pilik..
      Melayu juga bukan boros tapi menikmati hidup yg hanya sementara sambil persiapan akhirat, cari harta tidak untuk 7 turunan dan menjaga martabat. Lebih baik mati berdiri daripada hidup bertekuk lutut, bujur lalu melintang patah. Berbeda dengan biarlah mulut berlumpur adal tanduak manganai. The win without honor.

      Hapus
  19. Hmm... memang benar apa yang anda sampaikan, karena orang-orang tua di Kampar mereka juga mengatakan bahwa mereka bukan orang minang, termasuk Angguik (kakek) saya yang sudah berumur 98 tahun. Ia mengatakan bahwa orang Kampar bukan orang minang, memang benar orang minang banyak yang merantau ke Kampar, pada umumnya mereka adalah pedagang. Mereka merantau dan menetap di Kampar, namum bukan berarti mereka nenek moyang orang Kampar, karena sebelum mereka datang sudah ada penduduk asli melayu yang menempati daerah tersebut dimana rata-rata mereka adalah petani kebun, bersawah, berladang, beternak selain itu juga mereka pencari ikan di sungai terutama sungai Kampar. Mereka hidup sederhana dan mencari penghasilan sekedar memunuhi kebutuhan mereka. Hal ini sangat berbeda dengan karakter orang minang yang lebih suka berdagang, sehingga mereka suka mencari keuntungan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. nenek saya juga bersawah dan berkebun.. dia orang minang..

      Hapus
    2. Orang asli riau adalah orng sakai dan mereka mngaku dari pagaruyung...

      Hapus
  20. Orang minang adalah bagian dari suku melayu karena jumlah suku minang lebih sedikit dari melayu. Jd tidak mungkin mereka melahirkan suku melayu. Yang jelas suku melayu pasti sudah duluan ada sebab populasinya lebih banyak dan luas. Mana lebih tua usia kota Kuala lumpur dengan Padang?

    BalasHapus
    Balasan
    1. logika yg masuk akal gan...

      Hapus
    2. itu kalau anda berbicara rumpun... kalau rumpun indonesia malaysia semuanya satu rumpun gan.. jangan asal ngomong hahaha

      Hapus
  21. numpang tanya om admin...pahlawan yang berasal dari kampar atau riau siapa ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. riau daratan, Tuanku Tambusai, Sultan Syarif Kamis II dll

      Hapus
    2. coba tengok di wikipedia.. tuanku tambusai itu anak pasangan perantau minang gan...

      Hapus
    3. hahaha....sejak kapan tuangku tambusai jadi orang melayu

      Hapus
    4. Kaharudin nasution,suman hasibuan(hs) napa ada marga batak ya.??

      Hapus
  22. Saya tak begitu faham dengan babakan sejarah dan migrasi manusia ke pesisir semenanjung Melayu (Malaysia, Pulau Sumatera, Kalimantan dan Mindanau dan pesisir Thailand, Laos dan wilayah melayu lainnya). Namun semua mengalami tahapan. Melayu dan Minang dan rumpun suku lainnya, masih satu kelompok. Kecuali Polinesia (Papua dan sejumlah negara Polenesia lainnya, mereka dari bentuk tubuh saja berbeda, tapi kalau wilayah yang saya sebut diatas, semua bentuk tubuhnya sama, cuma bahasa ada perbedaan. Jadi Minang dan Melayu itu memang berbeda, tapi ada persamaan. Misalnya Silat Painan ternyata di hulu sungai kuantan di wilayah sumbar ada negeri yang namanya painan (saya lihat dari google eart). dan sejumlah wilayah di kuansing ada di yang sama namanya hulu sungai kuantan itu (wilayah sumbar). Jadi sama, tapi beda.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maksudnya banyak persamaan, tapi tetap berbeda, karena Taluk banyak pengaruh pesisirnya.

      Hapus
  23. Raja-raja Minang di Nusantara
    Written by Afandri Adya

    Banyak pihak menilai, abad ke-20 merupakan masa kejayaan peradaban Minangkabau. Hal ini ditandai dengan besarnya peran mereka dalam lima lini pokok kehidupan bermasyarakat di Indonesia (dan Nusantara pada umumnya). Dari lima bidang tersebut, yakni : politik, ekonomi, budaya, ilmu pengetahuan, serta sosial keagamaan, Minangkabau telah melahirkan ratusan bahkan ribuan ahli yang sangat kompeten di bidangnya. Para ahli itu, yang telah go internasional dan bahkan melegenda antara lain : Tan Malaka, Hatta, Sjahrir, Tuanku Abdul Rahman, Yusof Ishak (politik); Hasyim Ning, Abdul Latief, Tunku Tan Sri Abdullah (ekonomi/bisnis); Chairil Anwar, Muhammad Yamin, Sutan Takdir Alisjahbana, Usmar Ismail, Soekarno M. Noer (budaya); Emil Salim, Sheikh Muszaphar Shukor, Taufik Abdullah, Azyumardi Azra (ilmu pengetahuan); serta Agus Salim, Hamka, Natsir, Tahir Jalaluddin, Ahmad Khatib Al-Minangkabawi, Syafii Maarif (sosial-keagamaan).

    Namun dari itu, sedikit sekali orang yang mengetahui kejayaan Minangkabau di masa lampau. Menurut hasil penelitian Mochtar Naim yang dituangkan dalam disertasinya “Merantau”, sejak dahulu kala orang-orang minang telah banyak berkontribusi dalam pembentukan peradaban Nusantara. Dan diantara mereka banyak pula yang menjadi raja ataupun pendiri sebuah kerajaan. Dalam tulisan kali ini, kita akan melihat sepak terjang raja-raja asal Minangkabau, yang memerintah di banyak negeri seantero Nusantara.

    Dapunta Hyang Sri Jayanasa, dipercaya sebagai pendiri imperium besar Sriwijaya. Menurut Tambo alam Minangkabau, Dapunta Hyang berasal dari lereng Gunung Merapi, yang kemudian melakukan migrasi bersama sejumlah penduduk setempat. Dengan mengaliri Sungai Kampar dari pedalaman Minangkabau, Dapunta Hyang beserta rombongannya tiba di bibir pantai Selat Malaka. Mereka terus melanjutkan perjalanan ke selatan hingga bertemu muara Sungai Musi. Dari sini mereka mencoba memudiki Sungai Musi dan berjumpa lereng Gunung Dempo. Dari lereng gunung inilah kemudian Dapunta Hyang beserta rombongannya membangun sebuah kedatuan yang berpusat di tepian Sungai Musi.

    Kisah perjalanan Dapunta Hyang dari tanah Minang, terukir jelas dalam Prasasti Kedukan Bukit. Prasati itu bercerita tentang rombongan Dapunta Hyang yang selamat melakukan perjalanan dan penyerangan dari Minanga, bersama serombongan pasukan yang melewati darat maupun laut. Hingga saat ini, penafsiran isi prasasti tersebut masihlah simpang siur. Poerbatjaraka berpendapat bahwa Minanga (atau Minanga Tamwar) merupakan hulu pertemuan dua sungai Kampar, yang berada di luhak Lima Puluh Koto. Dan Minanga Tamwar diprediksi sebagai asal usul nama Minangkabau. Sedangkan para ahli lainnya seperti George Coedes dan Slamet Muljana, justru berteori bahwa Minanga merupakan kerajaan taklukan Dapunta Hyang yang terletak di hulu Batanghari. E.S Ito dalam novelnya “Negara Kelima”, juga menyinggung mengenai migrasi Dapunta Hyang dari Minangkabau ke Palembang. Dikatakannya bahwa Dapunta Hyang telah menghiliri Sungai Batanghari sampai ke muara Jambi, dan kemudian melanjutkan perjalanannya dengan berjalan kaki hingga ke tepian Sungai Musi. Menurutnya Dapunta Hyang adalah salah seorang pembesar Minangkabau, yang ingin mengembalikan kejayaan imperium Atlantis.

    BalasHapus
  24. Putra Minangkabau lainnya yang duduk di tampuk kekuasaan adalah Kalagamet. Dia merupakan raja Majapahit kedua yang memerintah pada tahun 1309-1328. Kalagamet yang bergelar Sri Jayanagara, beribukan Dara Petak seorang permaisuri yang berasal dari Kerajaan Dharmasraya. Pada masa berkuasa, dia mengangkat saudara sepupunya yang juga keturunan Minangkabau, Adityawarman, sebagai duta untuk negeri Tiongkok. Adityawarman adalah putra Dara Jingga, permaisuri Dharmasraya lainnya yang bersuamikan Adwayawarman. Di masa pemerintahan Tribhuwana Tunggadewi, Adityawarman naik jabatan sebagai wreddhamantri atau perdana menteri kerajaan. Dalam posisi strategis itu, dia membangkang kepada Tribhuwana dan melecehkan Majapahit. Pada tahun 1347, dia pulang kampung ke Sumatra dan mendirikan Kerajaan Pagaruyung. Kerajaan ini merupakan penerus wangsa Mauli yang telah berkuasa di Sumatra selama hampir satu setengah abad. Pada abad ke-14, Kerajaan Pagaruyung memiliki daerah taklukan ke hampir seluruh wilayah Sumatra dan Semenanjung Malaysia. Kekuasaannya atas Nusantara barat, merupakan balance of power bagi Majapahit yang berkuasa di bagian tengah kepulauan.

    Selain Jayanagara dan Adityawarman, tokoh Majapahit lainnya yang dipercaya berasal dari Minangkabau adalah Gajah Mada. Namanya mengikuti genre jago silat Minang lainnya seperti Harimau Campa, Gajah Tongga, atau Anjing Mualim. Sebagian orang memperkirakan, Gajah Mada merupakan putra seorang pendekar Minangkabau yang ikut mengantarkan Dara Petak dan Dara Jingga ke Majapahit. Namun Ridjaluddin Shar dalam novelnya “Maharaja Diraja Aditya­warman: Matahari di Khatulis­tiwa”, malah berpendapat sebaliknya. Menurutnya Gajah Mada adalah anak dari salah seorang pasukan Pamalayu yang menikahi gadis Minangkabau. Asal usul Gajah Mada memang penuh misteri dan tanda tanya. Hingga saat ini belum ada sejarawan yang berhasil mengungkap kelahiran dan kematian tokoh besar tersebut, kecuali hanya dugaan-dugaan awal saja. Yang jelas, Gajah Mada merupakan simbol kebesaran Majapahit dan persatuan Indonesia. Ketika ia ditunjuk sebagai perdana menteri pada masa pemerintahan Hayam Wuruk, dalam Sumpah Palapa ia bernazar akan menaklukkan seluruh Nusantara di bawah panji Majapahit. Namun janjinya tersebut tak sempat terwujud, sampai akhirnya kerajaan itu runtuh pada awal abad ke-16.

    Muhammad Yamin, seorang pakar hukum, ahli sejarah, budayawan, dan salah satu founding fathers Indonesia, merupakan pengagum berat sosok Gajah Mada. Kekagumannya mungkin juga dikarenakan pertalian darah yang sama sebagai putra Minangkabau. Usahanya dalam merekonstruksi peran Gajah Mada dalam buku setebal 112 halaman, merupakan salah satu bentuk kegandrungannya. Jasa Gajah Mada dalam mempersatukan Nusantara, telah mengilhaminya untuk menggabungkan seluruh jajahan Hindia-Belanda dalam satu kesatuan wilayah politik. Pada bulan Oktober 1928, cita-citanya itu benar-benar terwujud. Dalam sebuah ikrar bersama yang kelak dikenal dengan Sumpah Pemuda, Yamin berhasil menyatukan seluruh komponen rakyat Hindia-Belanda, dalam satu bangsa, bahasa, dan tanah air.

    Pada tahun 1390, seorang pengelana Minangkabau yang kemudian berjuluk Raja Bagindo, mendirikan Kesultanan Sulu. Tak banyak riwayat mengenai raja yang satu ini, kecuali para keturunannya yang menjadi pelaut ulung. Kabarnya mereka sangat ditakuti oleh pedagang-pedagang Eropa yang acap melintasi perairan utara Nusantara. Mohd. Jamil al-Sufri dalam bukunya “Tarsilah Brunei: The Early History of Brunei up to 1432 AD” menyebutkan, bahwa dari silsilah raja-raja Brunei Darussalam, diketahui bahwa pendiri kerajaan ini : Awang Alak Betatar atau yang bergelar Sultan Muhammad Shah, berasal dari Minangkabau. Selain itu raja-raja Serawak di Kalimantan Utara, juga banyak yang berasal dari Minangkabau. Hal ini berdasarkan informasi para bangsawan Serawak, yang ditemui Hamka pada tahun 1960. Kamardi Rais Dt. Panjang Simulie dalam bukunya “Mesin Ketik Tua” juga memerikan berita bahwa ketika James Brook dirajakan di Serawak, yang melantiknya adalah datuk-datuk asal Minangkabau.

    BalasHapus
  25. Sultan Buyong, anak dari raja Indrapura yang bertahta di Pesisir Selatan, pernah berkuasa di Kesultanan Aceh pada tahun 1586-1596. Buyong (Buyung ?) naik menjadi raja, berkat pengaruh dan kekuatan para pedagang Minang yang berniaga di Kutaraja. Sebelum itu kakak ipar Buyong, Sultan Sri Alam, juga sempat bertahta di Kesultanan Aceh (1575-1576). Sri Alam berkuasa melalui kudeta berdarah hulubalang Minangkabau, yang disebut-sebut telah berkomplot dalam pembunuhan Sultan Muda. Untuk menyingkirkan pengaruh Minangkabau dari Kerajaan Aceh, sekaligus membalaskan dendam kematian Sultan Muda, pada tahun 1596 ulama-ulama Aceh melakukan pembunuhan berencana terhadap Buyong. Dengan terbunuhnya Buyong maka berakhirlah pengaruh Indrapura di tanah rencong. Kesultanan Indrapura yang beribu kota di Indrapura (selatan Painan), merupakan pecahan dari Kerajaan Pagaruyung. Pada paruh kedua abad ke-16, kesultanan ini memiliki pengaruh yang cukup luas di pesisir barat Sumatra. Wilayahnya menjangkau daratan Aceh di utara hingga Bengkulu di selatan.

    Sultan Abdul Jalil Rahmad Syah I atau yang dikenal dengan Raja Kecil adalah salah seorang putra Pagaruyung pendiri Kesultanan Siak Sri Indrapura. Sebelum mendirikan Kesultanan Siak pada tahun 1723, Raja Kecil sempat bertahta di Kesultanan Johor (1717-1722). Namun kekuasaannya tak bertahan lama, karena aksi kudeta yang dilancarkan Bendahara Abdul Jalil dan pasukan Bugis. Di masa pemerintahannya, Kesultanan Siak melakukan perluasan teritori hingga ke wilayah Rokan, dan berhasil membangun pertahanan armada laut di Bintan. Pada tahun 1740-1745, Siak menaklukkan beberapa kawasan di Semenanjung Malaysia. Dan 40 tahun kemudian, wilayah kekuasaannya telah meliputi Sumatra Timur, Kedah, hingga Sambas di pantai barat Kalimantan.

    Di Semenanjung Malaysia, Raja Melewar yang merupakan utusan Pagaruyung, menjadi raja bagi masyarakat setempat. Pada tahun 1773, konfederasi sembilan nagari di Semenanjung Melayu, membentuk sebuah kerajaan yang diberi nama Negeri Sembilan. Kerajaan ini terbentuk pasca derasnya arus migrasi Minangkabau ke wilayah tersebut. Seperti halnya masyarakat di Sumatra Barat, rakyat Negeri Sembilan juga menggunakan hukum waris matrilineal serta model adat Datuk Perpatih. Pada tahun 1957, Tuanku Abdul Rahman yang merupakan keturunan Raja Melewar, menjadi Yang Dipertuan Agung Malaysia pertama.

    Di Tapanuli, Sisingamangaraja yang dipercaya sebagai Raja Batak, juga berasal dari Minangkabau. Hal ini berdasarkan keterangan Thomas Stamford Raffles yang menemui para pemimpin Batak di pedalaman Tapanuli. Mereka menjelaskan bahwa Sisingamangaraja adalah seorang keturunan Minangkabau yang ditempatkan oleh Kerajaan Pagaruyung sebagai raja bawahan (vassal) mereka. Hingga awal abad ke-20, keturunan Sisingamangaraja masih mengirimkan upeti secara teratur kepada pemimpin Minangkabau melalui perantaraan Tuanku Barus.

    BalasHapus
    Balasan
    1. jangan ngawur bung ! Raja kecik bergelar sultan abdul jalil rahmat syah anak dari sultan johor mahmud syah II bukan dari minang/pagaruyung, jangan asal baca sejarah saja kalau mau tau silsilahnya dayang ke istana siak baca tombo silsilah raja raja siak, memang raja kecik di besarkan di pagaruyung oleh bundo kandung akibat perang perebutan kekuasaan di johor, beliau dilarikan ibunya semasih dalam kndungan ke singapur,jambi dan terakhir minang kabau dan besar di sana.

      Hapus
    2. jangan ngawur bung ! Raja kecik bergelar sultan abdul jalil rahmat syah anak dari sultan johor mahmud syah II bukan dari minang/pagaruyung, jangan asal baca sejarah saja kalau mau tau silsilahnya dayang ke istana siak baca tombo silsilah raja raja siak, memang raja kecik di besarkan di pagaruyung oleh bundo kandung akibat perang perebutan kekuasaan di johor, beliau dilarikan ibunya semasih dalam kndungan ke singapur,jambi dan terakhir minang kabau dan besar di sana.

      Hapus
    3. pikir logikalah yah indonesia dijajah belanda, sumatera pusatnya di bukittinggi, riau belum ada. ditemukan minyak di riau membuat belanda ingin menguasainya,kebetulan penguasa sumatera waktu itu pagaruyung.untukmenjaga pitih masuak dibentuklah kerajaan siak. maksudnya begini untuk jaga gawang dengan orang minang sebagai penjaganya dan rajanya dicari orang setempat(melayu).perhatikan saja wilayah disekitar istana siak nam-namanya dari daerah minang. pernah dengar istilah negara boneka, seperti itulah belanda menjajah indonesia. ini pemikiran akal sehat

      Hapus
    4. ngawuuur masak sisingamangaraja keturunan minang....hahahahaha...memang pernah aku baca di wikipedia tetapi wikipedia bukanlah situs yang sahih dan bisa dipercaya karena siapapun bisa edit...batak terkusus puak toba tidak pernah terkontaminasi dengan budaya apapun..toba ya toba...berkali kali mau di dijajah atau diislamkan suku2 lain ya tak pernah berhasil...untuj mengetahui detail ke batakan belajar yang lebih banyak lagi....

      Hapus
  26. Tak usah terlalu didebatkan, kalau orang kuansing ini tak merasa dia berasal dari Minang, tak ada yang rugipun. Bagi kami orang Minang, anda secara pribadi Masuk genap, keluar tak ganjil. Saya yakin tak semua orang Kuansing berfikiran seperti itu. Bagi saya sendiri, Minang atau Melayu sama saja. Perbedaannya hanya pada Corak Kebudayaan karena berbeda kawasan dan pewarisan yang bersifat Matrilineal/Patrilineal saja. Istilah Melayu maupun Minangkabau adalah istilah untuk diferensiasi yang digunakan ahli Sociologi dan budaya. coba simak link berikut ini:
    http://thewestcoast.wordpress.com/2009/01/30/melayu-minangkabau/
    yang penting jaan babana ka ampu kaki/jangan meraasa diri yang paling benar.

    BalasHapus
  27. Yang mengatakan malu di katakan orang minang,,adalah kata2 igauan anda,,anda liat dan buktikan berapa besar pengaruh minang di indonesia,,kebetulan aja anda jd penduduk riau,,kalo tidak, anda dan negri anda bukan apa2 lo

    BalasHapus
    Balasan
    1. benar sekali..... begitu takutnya anda kepada dunia sehingga meninggalkan budaya dan asal usul serta menghamba kepada orang lain

      Hapus
    2. pengaruh minang di indonesia? pengaruh untuk menjadi pelit... ha2

      Hapus
    3. Saya baru tau ternyata orng riau iq nya cetek...ckckck...untuk putra kuantan apa kamu belum prnah belajar sejarah ??? Jngan kedengkian aja yg kau lihat kan disini ...

      Hapus
  28. hehehehhe
    Jadi teringat sama seorang mahasiswa saat sidang ujian akhir di salah satu univ swasta pekanbaru
    dosen : anda orang mana ?
    mhs : saya Melayu Pak..
    dosen : kampung dimana ?
    mhs : di taluk kuantan Pak
    dosen : suku ?
    mhs : piliang Pak
    dosen : orang melayu kan nggak punya suku ?
    mhs : ya gimana pak ya..kalau nggak melayu ntar susah jadi pns disini
    dosen : ?????

    BalasHapus
    Balasan
    1. dosennya pasti bego tuh... atau mungkin orang minang...

      Hapus
  29. Belajar Yuk Bahasa minang darek indonesia - lintau (dan sekitar)kab: tanah datar sum-bar.
    air - ayu
    ajar - ajau
    antar - antau
    akar - akau
    mengantar - mengantau benar - bonou
    belajar - belajau
    besar - bosau
    bubur - bubu
    bentar - bontau/ bontou
    sebentar - sebontou bakar - bakau
    catar - catau
    cadar - cadau
    cair - cayu
    cakar - cakau
    dasar - dasau dampar - dampau
    terdampar - tadampau
    harimau - ghimau
    hambar - ambau
    hantar - antau
    jalar - jalau tampar - tampau
    panggil - imbau
    pagar - pagau
    panjar - panjau
    kasar - kasau
    pasar - pasau kabar - kabau
    kerbau -kobou/ kobau
    jeruk - limau
    merantau - maantau
    parit - bondau/ bondou
    sabar - sabau samar - samau
    sambar - sambau
    tengkar - tongkau

    BalasHapus
  30. sebenar nya minang dan melayu satu rumpun satu nenek moyang,tetapi minang sejak dulu kala udah maju sejak ribuan tahun yg lalu. jadi kita bersaudara.melayu minang satu nenek moyang....

    BalasHapus
  31. saya asli melayu siak setuju kita satu nenek moyang melayu tuo melayu mudo.jadi kita satu rumpun melayu jangan terpecah pecah

    BalasHapus
  32. saya setuju dengan kata2 sejarah bunian minang.kalau kita ingin lebih maju harus tau sejarah kita..sejarah itu lebih berharga dari pada uang.sejarah bisa bikin kita lebih pintar dan maju dari serumpun melayu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tapi masalah nya sejarah sudah banyak di manipulasi oleh tangan tangan kotor.. Terus sebagai generasi baru... Apa boleh buat apa yang di ajarkan guru itu lah yang dia amalkn(guru kencing berdiri murid kencing berlari) di dalam darah saya tidak ada percikan dari melayu ataupun minang. Tetapi saya ingin mengetahui sejarah nya... Tapi di lihat dari prilaku kalian... Saya jadi bingung.. Dan saya mulai tidak mempercayai sejarah....

      Hapus
    2. Tapi masalah nya sejarah sudah banyak di manipulasi oleh tangan tangan kotor.. Terus sebagai generasi baru... Apa boleh buat apa yang di ajarkan guru itu lah yang dia amalkn(guru kencing berdiri murid kencing berlari) di dalam darah saya tidak ada percikan dari melayu ataupun minang. Tetapi saya ingin mengetahui sejarah nya... Tapi di lihat dari prilaku kalian... Saya jadi bingung.. Dan saya mulai tidak mempercayai sejarah....

      Hapus
  33. Wilayah budaya Minangkabau adalah
    wilayah tempat hidup, tumbuh, dan
    berkembangnya kebudayaan
    Minangkabau.
    WILAYAH RANTAU Wilayah
    rantau Minangkabau adalah
    daerah di luar Luhak Nan Tigo yang
    awalnya merupakan tempat mencari
    kehidupan bagi orang Minangkabau.
    Selain itu juga ada daerah Ujuang Darek Kapalo Rantau, yakni daerah
    perbatasan wilayah luhak dan rantau.
    Masing-masing luhak memiliki
    wilayah rantau sendiri. 1. Rantau Luhak
    Tanah Datar Masyarakat Luhak Tanah
    Datar merantau ke arah barat dan
    tenggara. Daerah rantaunya: 1. Rantau
    Nan Kurang Aso Duo
    Puluah
    >> Lubuak Ambacang,
    Lubuak Jambi, Gunuang Koto, Benai, Pangian, Basra,
    Sitanjua, Kopa, Taluak Ingin, Inuman,
    Surantiah, Taluak
    Rayo, Simpang Kulayang, Aja
    Molek, Pasia Ringgit,
    Kuantan, Talang Mamak, Kualo Thok. 2. Rantau Pasisia Panjang
    (Rantau Banda Sapuluah)
    >> Batang Kapeh, Kuok,
    Surantiah, Ampiang Perak,
    Kambang, Lakitan,
    Punggasan, Aia Haji, Painan Banda Salido, Tarusan,
    Tapan, Lunang, Silauik,
    Indropuro. Daerah Ujuang Darek
    Kapalo
    Rantaunya adalah Anduriang
    Kayu Tanam, Guguak Kapalo Hilalang, Sicincin, Toboh
    Pakandangan, Duo Kali Sabaleh
    Anam Lingkuang, Tujuah Koto, dan
    Sungai Sariak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rantau dalam perspektif lokal (kuantan, kampar, rokan, siak) tidak diartikan sebagai wilayah perantauan, tapi merupakan wilayah yg terdapat disepanjang sungai yang memiliki DAS lurus, tidak berbelok-belok. Rantau merupakan cikal bakal perkampungan. tks

      Hapus
  34. Golak denai coliak ughang2 ko,,bak anak ayam kahilangan induk... Nasib ughang dak punyo identitas nan joleh,yo co itu lah

    Poniang,,,poniang,,poniang,,,

    BalasHapus
  35. Bapontek-pontek jo cito dak joleh!!!
    :D

    BalasHapus
  36. Kampar dan kuansing adalah orang minang yang terusir.

    BalasHapus
  37. SAMO-SAMO BAGURU,NAK BATOMU DINAN BONAGH....!!!

    BalasHapus
  38. Hanya dengan sedikit kata "Ketika suatu kaum merasa irih hati dengan suatu kaum, maka kaum yg irih tersebut akan berusaha dengan segala macam cara untuk mengatakan bahwa kaum tersebut adalah bagian dari kaum mereka" Intinya disini adalah orang Minang irihati melihat Orang Melayu Kuantan, Melayu Kampar dan RIAU umumnya mendapat lebih baik dari mereka. Dalam sejarah sudah dinyatakan bahwa yg mula datang ke Sumatra adalah bangsa Proto Melayu BUKAN Proto Minang!!. Proto Melayu inilah yg nanti akan tergeser dan pindah ke pedalaman Sumatra akibat terdesak dengan kedatangan bangsa Deutro Melayu BUKAN Deutro MINANG!!. Proto Melayu inilah orang kampar, orang kuantan, orang sakai, orang talak mamak, suku ini jauh lbih tua dari pada orang Minang!!!.

    Dan yg perlu anda tahu, umur Candi Muara Takus itu LEBIH TUA dari pada Kerajaan Pagaruyung!! Dan Muara Takus adalah sisa peninggalan Proto Melayu yg masih mewarisi kebudayaan Dongson, dari Vietnam dan Thailand yg dpat dilihat dari bentuk Stupa candi tdk sama dg candi kebanyakan di Indonesia, tapi candi ini lebih menyerupai candi di Vietnam dan Thailand. Dan pd awal penemuan candi, masih ditemukan patung singa dan beberapa lempengan emas yg berukir huruf "Devanagari" huruf yg dipakai skrg di Vietnam dan Thailand.

    Gajah Mada orang Minang??!! adalah orang BODOH yg menyatakan itu, sudah Gajah Mada adalah orang berdarah Bali, bukan Minang!!. Ini satu contoh lagi ketamakan orang minang, tidak bisa mengakui bangsa Melayu, malah mengakui orang Jawa (Gajah Mada) orang Minang, BUAT MALU!!. gak skalian aja org Papua diakui turunan minang juga?? HHAHAAHA.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Anda pikir orng minang iri dg taluk ???? Haha...sekali2 saya sarankan anda jalan kekota lain misalnya jakarta...coba anda lihat disana berapa orng orng minang jadi mentri ??? Orng taluk ada gk jd mntri?? Hehe...maaf ya agk meninggi sedikit biar anda cerdik dikit krn indonesia ini luas tidak riau aja do....betul kata orng anda ini seperti katak dalam tempurung...ckckck...kasian..

      Doni pitopang

      Hapus
    2. Malu lah angku ..
      Sipa yg iri dgn kau..
      Kami minang suku besar kalian saja yang ngak punya sejarah minang tidak melayu menolak .
      Minang adalah suku besar.indonesia terbentuk tak lepas dari tangan dan pikiran orang minang.
      Kau siapa ? Pahlawan yang kau saja tuanku tambusai orang minang.
      Meninggi ....? tanyo samo urang luar riau saja tau tak suku kampar?pasti tak tahu ..wkwkwkw...ongok bobuek buek paje kieh..malu lah wa ang saketek ko...
      Orang melayu riau saja dgn jelas menolak angku .buktinya mereka ingin memisahkan diri dari kalian ( p.baru.kampar.kuansing rohul,)mereka mau buat riau pesisir yg adat mereka berbeda dgn kalian.

      Salam dari saya buat 'minang tidak melayu menolak'

      Hapus
  39. melayu tua berpusat di Gunung dempo.....yg melahirkan berbagai suku di sumatera seperti : suku palembang, melayu, Lampung, Rejang...dll......klo melihat sejarah....sriwijaya berdiri karena adanya kolaborasi dari kerajaan tulang bawang dan skala brak....sriwijaya jaya pada abad ke 7 masehi...kerajaan lampung skala brak jaya pada abad ke 3 Masehi....kami orang lampung juga masuk puak melayu....dan melayu tertua.....

    BalasHapus
  40. anda anda semua bisa lihat di situs gunung dempo...banyak situs situs batu menhir peninggalam peradaban kuno....daripada berdebat gak karuan....kita semua berasal dari daerah yunnan.lembah sungai mekong.....selesai !!! mau suku mana saja di indonesia ini ya muaranya di sana...kebudayaan tertua sudah jelas....Bangsa hindustan dan china....

    BalasHapus
  41. Aku orng taluk tak sudi dibilang melayu....cuihhhh

    BalasHapus
  42. TERIMAKASIH ATAS KOMENTAR DAN RUJUKANNYA. SEMOGA BLOG INII MENAMBAH WAWASAN DAN PEMAHAMAN KITA BERSAMA. SALAM

    BalasHapus
  43. putra teratak buluh11 Januari 2014 pukul 21.16

    orang melayu jadi tuan rumah ataupun merantau tetaplah sopan sesuai tetuah bijak dimana bumi di pijak disitu langit di junjung, sedangkan orang minang diman bumi di pijak disitu buka lapak, tuan rumah diinjak-injak..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha, mantap

      Hapus
    2. Orang minang emang begitu maunya menguasai semua wilayah di indonesia

      Hapus
  44. Dimana Bumi Dipijak Disitu Langit Dijunjung, DimanaAir Disauk Disitu Ranting Dipatahkan.

    Tuah sakti Hamba Negeri, Esa Hilang Dua Terbilang, Patah Tumbuh Hilang Berganti, Takkan Melayu Hilang Dibumi.

    # Melayu itu aku dan Negeriku.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini dia bahasa aslinya gan..

      Dimano bumi dipijak disitu langik dijunjuang
      Dimano aia disauak disitu rantiang dipatahkan..

      disauk tak da dlm bhs indonesia yang ada disauk (bhs minang), yang anda buat itu adalah pepatah minang yang diindonesiakan dan ditambah, belajar lgi ya gan yang banyak..

      Hapus
    2. 'sauk' itu bahasa melayu bos, jangan semudah itu mengklaim bahasa minang. minang dimana2 tidak bisa menyerap bahasa lingkungan dimana ia berada. pasti ia tetap pakai bahasa minang. minang tidak terpengaruh oleh lingkungan dimana ia tinggal, tetapi nanti malah lingkungan yang akan terpngaruh oleh orang minang. apakah itu yang dinamakan dimana bumi dipijak disitu adat dijunjung? coba lihat pku, kacau oleh orang minang... bkn malah memajukan...

      Hapus
    3. Anda tidak mengerti dengan maksud pepatah adat diatas..
      Minang di perantauan tidak pernah membuat "kampung minang", ia akan menyatu dengan lingkungannya. Itulah maksud pepatah diatas.

      saya orang melayu-minang gan, orang melayu tak tawu arti disauk gan, bhasa aslinya "disauak" baru adartinya gan, itu bukti bahasa aslinya brasal dari lereng gunung merapi minangkabau.
      Silahkan anda belajar pantun dan pepatah melayu kuno atau mantra2 orang melayu, silakan telaah dan pelajari..akan anda temukan kata2 yg tidak ada dan tidak dimengerti oleh orang melayu di bumi melayu..tetapi bisa dimengerti oleh orang minang..
      Karena kata kata pantun lama melayu itu berasal dari minangkabau, berasal dari nama2 tumbuhan dan nama daerah2 di minangkabau..pelajarilah budaya melayu dengan baik gan maka akan anda temukan suatu kesimpulan kalau melayu itu berasal dari mingkabau..silahkan datang ke tokoh melayu riau empat mata dan tanya dari hati kehati, maka ia akan mengakuinya, silahkan coba

      Hapus
    4. dan tokoh melayu riau rata2 adalah orang kuantan dan kampar, itulah mereka sangat pandai mengarang pantun dan syair syair melayu, padahla bhasa syair aslinya adlah bhasa minang dialek kuantan dan kampar, jangan ubah fakta, akui saja, jangan malu..

      Hapus
    5. silahkan pelajari sejarah..
      kampar dan kuantan masuk daerah administrasi sumatera tengah di zaman awal kemerdekaan, silahkan cek atau tanya sama ahlinya pasti anda akan mengangguk-ngangguk

      Hapus
    6. kenapa anda bilang pekanbaru kacau oleh minang????
      tawu kan anda yang menjadi cikal bakal pekanbaru yang baru ini adalah orang minang..

      silahkan anda cek tuan2 tanah yang ada di kota pekanbaru, mereka adalah orang minang yang duluan sampai di pekanbaru di zaman sebelum kemerdekaan dan pasca kemerdekaaan, namanya aja pakanbaru, tawu anda apa arti pekan?????
      pekan adalah bhasa minang "pakan" yang artinya pasar..pasar pasar pasar, apakah sudah cukup bukti???

      Hapus
    7. Yg mengato tak ado bahaso melayu "sauk" main2lah ke rohil bia kono sauk, nak moaso pulo kono sauk tu..
      Bujur lalu melintang patah
      Lebih baik mati berdiri daripado hidup besimpuh

      Hapus
  45. Inilah kabilah-kabilah yang terpeceh-pecah yang hanya bisa disatukan dengan pemahaman islam yang baik. Seperti halnya kabilah- kabilah arab yang terpecah sebelum masuknya islam. Semoga teman2 semua bisa memahaminya. Di sorga nanti anak keturunan akan saling kenal-mengenal dan dipertemukan dengan moyang2nya, nah silahkan saja anda tanya duluan mana melayu kuantan atau minang, atau tanya aja duluan mana melayumu atau arab huhu..dasar hr ni masih ngomong sipa dari siapa duluan mana..

    BalasHapus
  46. Orang sakai, talang mamak, anak dalam sbg suku asli daratan mengaku keturunan minang..
    jngan anda abaikan fakta ini..hargailah kejujuran mereka.

    BalasHapus
  47. Setiap generasi orang minang 70 %nya prgi merantau meninggalkan kampung halamannnya. Jumlah orang minang di sumatra barat dari tahun dan generasi relatif sama. Mana yang selebihnya????

    mereka adalah 70 % penduduk riau, kepri, sumsel, jambi, bengkulu lampung, singapura malaysia dan brunai.
    ..
    terhitung dari kedatangan dapunta hyang ke palembang untuk mendirikan sriwijaya.. sampai sekarang. Begitulah setiap generasinya..

    BalasHapus
  48. Data dari singapura..malaysia, brunai mengakui dan mengatakan raja pertama mereka berasal dari minangkabau, sila tanya klo g percaya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimalah orang Minangkabau itu moyangmu baik dan buruknya.. yang baiknya silakan ambil yang buruknya tinggalkan, selesai msalah, jangan malu sobat..

      Hapus
    2. Kami Orang Kuantan Bukan Melayu Bukan Minang jadi percuma kalian berdebat , sebetulnya kalian itu induknya kerajaan kandis , yang terletak di hulu kuantan kuansing.. orang minang juga berasal dari sana jangan munafik..KAMI ORANG KUANTAN

      Hapus
  49. Thomas Stamford Raffles, seorang Gubernur Jenderal Inggris, setelah melakukan ekspedisi ke pedalaman Minangkabau mengatakan bahwa Minangkabau adalah inti dan sumber kekuatan bangsa Melayu yang menyebar di kepulauan nusantara. Perantau Minangkabau yang fenomenal telah melahirkan suku suku baru di nusantara ini, dan ini adalah sesuatu yang alami dalam dinamika kehidupan alam. Banyak di antara mereka yang tak mengenal lagi kampung halaman nenek moyang mereka yang indah, yang jauh di pedalaman Sumatera bagian tengah, di dataran tinggi bergunung gunung gagah yang memberi hawa sejuk dan di lembah-lembah berdanau indah yang pinggirannya jadi tepian mandi sejak dulu kala sampai masa kini. WIKIPEDIA

    BalasHapus
  50. Majalah Tempo (edisi khusus tahun 2000) mencatat bahwa 6 dari 10 tokoh penting Indonesia di abad ke-20 merupakan orang Minang serta 3 dari 4 orang pendiri Republik Indonesia adalah orang Minang.

    BalasHapus
  51. lain padang lain belalang walaupun dengan sebutan sama yaitu padang dan belalang tetap memiliki perbedaanbaik jenis maupun bentuk

    BalasHapus
  52. kita keluarga besar
    melayu+minang=melayang.. orang melayang ..ok la tu hahaha
    aku orang melayang~!!!

    BalasHapus
  53. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  54. Jelas2 Kuantan Mempunyai Kerajaan yang ada raja nya, bukan pagaruyuang yang di pertuan bundo kanduang.. induak nan di tinggikan. Kerajaan kandis lah asal mula semuanya,, jadi kami ini orang KUANTAN

    BalasHapus
  55. Pribahasa mengatakan : "Dimana bumi di pijak di situ langit di junjung", coba artikan dari pribahsa tsb.

    BalasHapus
  56. Wah kalau yang ngomong orang Minang vs Kuantan. Ya kayak di ataslah. Saling mengedepanan ego masing-masing. Ego regionalnya pada keluar. Trus yang muncul kata-kata yang kurang beretika. Keluarlah streotip yang jelek-jelek. Kalo pengen tahu tentang Kuantan yang lebih objektif. Silahkan buka internet trus digoogling tulisannya Tsuyoshi Kato seorang ilmuwan dari Jepang yang berjudul "The Localization of Kuantan in Indonesia
    From Minangkabau Frontier to a Riau Administrative District". Lebih objektif, karena dia nulis tidak terbawa ikatan emosi baik sebagai Orang Minang yang bermukim di Sumatera Barat, atau sebagai orang Kuantan yang menurut sebagian Orang Minang dan sebagian yang lain sebagai orang Melayu.

    BalasHapus
  57. Ini tulisan awal Tsuyoshi Kato. Untuk lengkapnya cari di google aja. Terus buat artiinnya kopi paste aja di menunya translate-mya google.


    KATO TSUYOSHI

    The Localization of Kuantan in Indonesia From Minangkabau Frontier to a Riau Administrative District

    Straddling the equator in the middle of Sumatra and stretching into sea, Riau is a huge province. It is the sixth largest in landsize among the twenty-seven provinces of Indonesia. Its contour is further expanded by incorporation of a vast stretch of sea that lies between the eastern-central coast of Sumatra and the western coast of Kalimantan (for the general location of Riau, see Map 4).

    In addition to its size, Riau is noted for the fact that it provided important multiple conduits of communication in the alam Melayu or Malay world when rivers and sea constituted the main means of transportation in maritime Southeast Asia. Four major rivers in Riau, that is, the Rokan, Siak, Kampar and Kuantan-Indragiri, and their innumerable tributaries connected the Minangkabau highlands of the Bukit Barisan mountain range to the east coast of Sumatra (Maps 1 and 2). The east coast of mainland Riau (Riau daratan) faces the Strait of Malacca, an ancient international waterway. Moreover, island Riau (Riau kepulauan) sits right at the southern end of the Strait of Malacca, which leads to the South China Sea in the north, to the island of Borneo in the east, and to the Java Sea in the south. It is no wonder that Riau has always been receptive to outside influences, both interregional and international.

    BalasHapus
  58. In this paper I focus my attention on the Kuantan area located at the southwestern part of mainland Riau along the Kuantan-Indragiri (also called the Indragiri), and try to reconstruct its historical relationship with the outside world (Map 2). Administratively, the area roughly corresponds to the kecamatan (subdistricts) of Kuantan Mudik, Kuantan Tengah, Kuantan Hilir, and Cerenti (Map 3).

    Like other areas to the east of the Bukit Barisan, that is, flood plains and midstream areas stretching from the foot of the mountain range, the Kuantan area has enjoyed close cultural and economic relations with societies upstream and downstream and beyond for a long time. Despite its geographical location, this double-ended nature of outside communication channels allowed Kuantan to maintain contact with the culturally more homogeneous Minangkabau on the one hand and, simultaneously, with the more cosmopolitan Melayu on the other.

    This situation began to change toward the end of the colonial period. Kuantan increasingly became 'localized' as part of a smaller administrative unit of a larger, politically bounded entity, first the Netherlands Indies and now the Republic of Indonesia. This phenomenon is particularly notable under Suha r to's New Order. In the process, the ethnic identity of the Kuantan people has seemingly shifted from Minangkabau to Melayu.

    BalasHapus
  59. There is an expression one often hears in the Kuantan and upper Kampar areas referring to their relationship to the Minangkabau of West Suma t r a . The expression is 'Rantau nan Tiga Jurai' or the 'Frontier of Three B r a n c h e s '. The jurai or branches signify three rivers in central Sumatra that flow from the Bukit Barisan to the east coast. Many rivers, some large, some small, flow from the Bukit Barisan. Of these, most adat experts in Kuantan and upper Kampar name the Kampar, the KuantanIndragiri, and the Batang Hari as the three branches in the above expression. All of these rivers originate in West Sumatra (Map 1). For centuries they constituted major migration routes in the Minangkabau's eastward population movement. In the process, some areas along the rivers, especially those near the eastern border of West Sumatra, were settled by ancient Minangkabau migrants. Some examples are Lima Kota Bangkinang along the Kampar Kanan, Kuantan along the Kuantan-Indragiri, and Pulau Punjung and Sungai Dareh along the upper Batang Ha r i.
    Rantau nan Tiga Jurai thus designates three major Minangkabau frontier areas to the east of the Bukit Barisan. The Kuantan-Indragiri has a special distinction among the Rantau nan Tiga Jurai. It is connected to such former Minangkabau royal centers as Pagarruyung, Sumpur Kudus, and Buo via its tributaries. Thus, it is not surprising that there are many stories in Kuantan relating to Pagarruyung, the most important of the Minangkabau royal centers.

    Another distinction of the Kuantan-Indragiri is a particular designation enjoyed by a group of settlements along the river. The designation is 'Rantau (nan) Kurang Oso Dua Puluh' or 'the Frontier of Twenty Minus On e '. The phrase means that there were originally nineteen koto (major settlements) along the Kuantan-Indragiri which shared similar historical roots and adat. The origin of Rantau Kurang Oso Dua Puluh is recounted in Cerita Rakit Kulim (the Story of a Raft Made of Kulim Trees), a story famous through the Kuantan-Indragiri as far downstream as Rengat.

    A long, long time ago, or according to one version, at the end of the fourteenth century, a Minangkabau raja (king) of Pagarruyung sent two noblemen to Kuantan to bring adat and order in this area. They were Datuk Ka tumanggungan (or simply Datuk Katumanggung or Datuk Tumanggung) and his half-brother, Datuk Perpatih nan Sebatang (or simply Datuk Perpatih). They made a raft out of kulim trees for the journey.

    BalasHapus
  60. Kuantan and Minangkabau Connections The Kuantan-Indragiri, which originates from Lake Singkarak in West Sumatra and debouches into the Strait of Malacca, functioned as one of the major arteries connecting the well-populated and resource-rich Minangkabau highlands to the east coast of Sumatra for a long time. Although there are some arguments to the contrary, I believe that basically
    Kuantan is ethnically and culturally Minangkabau. For instance, they practice a system of matrilineal adat (customs and tradition) called 'Adat Perpatih nan Sebatang' or simply 'Adat Perpatih' which is much closer to Minangkabau adat of West Sumatra than to the similarly named Adat Perpatih in Negeri Sembilan of the Malay peninsula.

    Kulim (Scorodocarpus borneensis) is a hard and heavy tree that does not float in water. However, their kulim raft stayed afloat, for the two noblemen were endowed with supernatural power. They and their followers piloted the raft down the Kuantan-Indragiri and in due course reached the present Kuantan area. The two noblemen reorganized some pre-existing settlements in Kuantan, opened up new ones in the virgin forests, and laid the foundation of Rantau Kurang Oso Dua Puluh.
    Datuk Tumanggung, Datuk Perpatih, and a third nobleman, Datuk Bandaro Lelo Budi, established a total of nineteen koto in Kuantan. It is not clear when and from where Datuk Bandaro Lelo Budi came to Kuantan but many adat experts say that he had already resided in Kuantan when the two noblemen came to this area. The title of Datuk Bandaro Lelo Budi is still inherited in Kari, a village some distance upstream of Taluk, while those of Datuk Perpatih and Datuk Tumanggung are also inherited in Lubuk Jambi and Inuman respectively.
    It does not concern us here to enumerate what these nineteen koto are. I only want to add that Sumpur Kudus or Muara Sijunjung, both in West Sumatra, are sometimes mentioned as the twentieth koto which would complete Rantau Kurang Oso Dua Puluh.

    After Rantau Kurang Oso Dua Puluh was formed, Datuk Tumanggung and Datuk Perpatih set about perfecting adat in Kuantan. In the process, however, they clashed over the position of syarak or Islamic law in society. Some adat experts in Kuantan say that the conflict arose after the arrival of Islam in Kuantan, while others are of the opinion that the two noblemen had already been Muslims before coming to Kuantan but placed different degrees of emphasis upon Islam. Both camps of adat experts agree that Datuk Perpatih gave primacy to matrilineal adat for the regulation of family relations (for example, mamak-kemanakan or maternal uncle-sororal niece/nephew bonds), marriage patterns (for example, suku or matri-clan exogamy), and inheritance (for example, matrilineal inheritance of communal property); Datuk Tumanggung preferred to emphasize syarak for the regulation of these facets of life.

    BalasHapus
  61. As a result of the conflict, Datuk Tumanggung left Kuantan and went to the sea. He subsequently developed syarafc-oriented adat in. new areas under his influence. Adat experts in Kuantan say that Datuk Tumanggung's new territories were laut (sea areas), air-pasang-pasangan (areas washed by high tidal water), and pinggir sungai (riverside areas in contrast to areas further away from the river). Some also characterize the territories under Datuk Tumanggung's influence as those where cempedak (Artocarpus polyphema) and rengas trees (Gluta renghas) grow, while kempas (Koompassia malaccensis) and seminai trees {Payena utilis) area associated with the territories of Datuk Perpatih.
    Dan seterunsya...................................

    BalasHapus
  62. Janganlah Orang Kampar atau Kuantan beranggapan bahwa Bahasa mereka berbeda dengan Bahasa Minang. Bahasa Minang yang dituturkan di wilayah timur Sumatera Barat Province tak lah berbeza dengan bahasanya Kampar atau Kuantan, yakni Bahasa Minang dialek o. Bahasa dialek o ini ditutrkan di sebagian Pasaman (mulai dari Panti, Rao dan Mapat Tunggul. Tapi jangan anda cari di Bonjol atau Lubuk Sikaping karena mereka memakai dialek a karena dekat dengan Agam), Limapuluh Kota, Tanah Datar bagian timur (jangan anda cuba mencari di daerah Padang Panjang, Batipuah atau X koto) karena mereka memakai dialek a. Tapi cari mulai dari kota Batu Sangkar hingga Lintau), Kabupaten Sijunjung, Kab. Dharmasraya, Kab. Solok juga ada yang berdialek o seperti daerah Sulik Air, dan bagian timur Kab. Solok Selatan (mulai dari Nagari Bidar Alam, hingga semua nagari di Kecamatan Sangir Batang Hari).
    Buat sodara yang Kampar dan Kuantan, berikut ini contoh bahasa Minang dari beberapa daerah di Sumbar:
    Bahasa Indonesia : dekat
    Bahasa Minang dialek Payakumbuh : dokek
    Bahasa Minang dialek Agam ; dakek
    Bahasa Minang dialek Muaralabuh : dakok.

    Bahasa Minang dialek Limapuluh Kota : nagori, nogori
    Bahasa Minang dialek Agam : nagari
    Bahasa Minang dialek Inderapura : n'ghing

    Kalau orang Kuantan atau Kampar nemuin orang Sumbar yang merantau ke Riau dan memakai dialek a, berarti mereka adalah orang yang berdiam di bagian barat Provinsi Sumatera Barat. Dan kalau nemuin orang-orang yang memakai dialek o, berarti mereka dari daerah bagian timur Provinsi Sumatera Barat yang merupakan daerah hulu sungai-sungai yang mengalir ke Selat Malaka atau Laut China Selatan. Tahukan anda, dari manakah sungai Rokan, Kampar, Inderagiri, dan Batang hari lahir ke dunia? Mereka lahir dari mata air pegunungan di Provinsi Sumatera Barat, yang menjadi sumber kehidupan, dan tentunya menjadi sumber pariaran sawah-sawah indah di Sumatera Barat, dan tentunya mengalir ke timur menuju muara.

    BalasHapus
  63. Maaf buat Orang Kuantan dan Kampar.

    Orang Kerinci di Provinsi Jambi atau Orang Muko-Muko di Provinsi Bengkulu masih mau dan tidak enggan mengatakan kalau kebudayaan mereka bertalian dengan Kebudayaan Minangkabau. Coba saja cari di blog-blog atau site-site tentang Kerinci atau Muko-Muko, tidak ada penolakan kalau kebudayaan mereka mirip dan berkaitan dengan Kebudayaan Minangkabau. Seperti Kerinci, secara tegas mereka katakan bahwa Kebudayaan Kerinci dipengaruhi oleh Kebudayaan Minangkabau, Jambi dan Jawa. Sementara, orang Kuantan dan Kuansing, sebagian enggan mengaku ada talian adat dengan orang Minang, apalagi mengaku bagian orang Minang. Padahal jika dibandingkan dengan Kerinci dan Muko-Muko, justru orang Kuantan itu itu sama adatnya dengan orang Sijunjung dan Tanah Datar, Kampar sama dengan Limapuluh Kota, Rohul sama dengan Pasaman. Samanya itu dapat dilihat dari suku-sukunya, niniak mamaknya yang bergelar Datuak.

    BalasHapus
  64. Fakta telah di putar balik

    BalasHapus
  65. Membaca perdebatan ini, saya jadi tertarik untuk ikut komentar. Sebaiknya kita tidak terpecah belah karena masalah asal muasal suku. Saya sendiri meskipun tidak menetap di taluk kuantan tapi orang tua saya berasal dari taluk kuantan yaitu Ayah simandolak dan ibu dari siberakun. Ayah saya memakai gelar raja yang karena kedua orang tuanya juga menyandang gelar raja. Meskipun tidak banyak hal yang saya ketahui karena hidup di perantauan, yang jelas keluarga kami mengatakan bahwa kami bukan orang minang dan lebih sering menyebut nya melayu daratan, meskipun secara bahasa dan adat cendrung hampir serupa. Namun dari semua itu mari kita hargai kekayaan budaya indonesia. Dan jangan saling mehujat suku. Mohon maaf jika ada yg tidak pada tempatnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alasan bapak/ ibu dunsanak samo persis saat saya merantau ke tembilahan..

      Saya orang SIBERAKUN
      Salam utk k 2 ortu sanak

      Hapus
  66. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  67. hahaha.... bagi aku, kalian orang kampar mau ngaku minang atau nggak sih gak masalah, biarlah nenek moyang kalian yang menangis dalam kubur keturunannya lupo jo adaik

    FAKTA
    1. ada sauku PILIANG di KAMPAR
    2. Ketua Lembaga Adat Kampar (LAK) Yurnalis Datuk Besar Lebih jauh dia menjelaskan, adat Kampar menganut GARIS KETURUNAN DARI PIHAK IBU, adat melayu menganut garis keturunan dari bapak. Begitu juga mengenai HARTA WARISAN SEPERTI TANAH SOKO TIDAK BOLEH DIBERIKAN KEPADA PIHAK LAKI-LAKI, kecuali pembelian dari ayah

    dari situ aja uda tau kalian turunan dari mana, emang melayu matrilineal yah????

    BalasHapus
  68. yang jelas kerajaan paling tua itu berada di negeri kuantan,,, tersebar lah ke minang dan lainnya,,, jadi kalian minang asal nya dari kami, bukan kami dari kalian,,,tapi yang jels dulu kita anak adam semua,,, menurut sejarah sih gitu,, kerajaan di kuantan jauh lebih tua dari kerajaan di minang,, gak mungkin dong kita asal dari sana by. Putra Kuantan

    BalasHapus
  69. Berdirinya Kerajaan Kancil Putih dan Kerajaan Koto Alang[sunting | sunting sumber]
    Air laut semakin surut sehingga daerah Kuantan makin banyak yang timbul. Kemudian berdiri pula kerajaan Koto Alang di Botung (Desa Sangau sekarang) dengan Raja Aur Kuning sebagai Rajanya. Penyebaran penduduk Kandis ini ke berbagai tempat yang telah timbul dari permukaan laut, sehingga berdiri juga Kerajaan Puti Pinang Masak/Pinang Merah di daerah Pantai (Lubuk Ramo sekarang). Kemudian juga berdiri Kerajaan Dang Tuanku di Singingi dan kerajaan Imbang Jayo di Koto Baru (Singingi Hilir sekarang).

    Dengan berdirinya kerajaan-kerajaan baru, maka mulailah terjadi perebutan wilayah kekuasaan yang akhirnya timbul peperangan antar kerajaan. Kerajaan Koto Alang memerangi kerajaan Kancil Putih, setelah itu kerajaan Kandis memerangi kerajaan Koto Alang dan dikalahkan oleh Kandis. Kerajaan Koto Alang tidak mau diperintah oleh Kandis, sehingga Raja Aur Kuning pindah ke daerah Jambi, sedangkan Patih dan Temenggung pindah ke Merapi.

    Kepindahan Raja Aur Kuning ke daerah Jambi menyebabkan Sungai yang mengalir di samping kerajaan Koto Alang diberi nama Sungai Salo, artinya Raja Bukak Selo (buka sila) karena kalah dalam peperangan. Sedangkan Patih dan Temenggung lari ke Gunung Marapi (Sumatera Barat) di mana keduanya mengukir sejarah Sumatra Barat, dengan berganti nama Patih menjadi Dt. Perpatih nan Sabatang dan Temenggung berganti nama menjadi Dt. Ketemenggungan.

    Tidak lama kemudian, pembesar-pembesar kerajaan Kandis mati terbunuh diserang oleh Raja Sintong dari Cina belakang, dengan ekspedisinya dikenal dengan ekspedisi Sintong. Tempat berlabuhnya kapal Raja Sintong, dinamakan dengan Sintonga. Setelah mengalahkan Kandis, Raja Sintong beserta prajuritnya melanjutkan perjalanan ke Jambi. Setelah kalah perang pemuka kerajaan Kandis berkumpul di Bukit Bakar, kecemasan akan serangan musuh, maka mereka sepakat untuk menyembunyikan Istana Dhamna dengan melakukan sumpah. Sejak itulah Istana Dhamna hilang, dan mereka memindahkan pusat kerajaan Kandis ke Dusun Tuo (Teluk Kuantan sekarang).

    BalasHapus
  70. Kuantan: kerajaan di Riau, Sumatra, merupaken tempat asal muasal raja-raja Pagaruyung. Setiap terjadi pergolakan di Pagaruyung maka Kuantan merupaken tempat perlindungan yg paling aman bagi raja-raja Pagaruyung untuk menyelamatkan diri sambil mengatur siasat. Salah seorang rajanya ialah tTuanku Pandak Yang Dipertuani Kuaantan memerintah pada abad ke-16. p Dia mempunyai seorang anak perempuan bernama Puti Cahaya Korong yg menikah dengan Yang Dipertuan Bukit Tarok.

    BalasHapus
  71. Kerajaan Kandis adalah kerajaan tertua yang berdiri di Sumatera, yang terletak di Koto Alang, masuk wilayah Lubuk Jambi, Kabupaten Kuantan Singingi, Riau. Diperkirakan berdiri pada tahun 1 SM.

    BalasHapus
    Balasan
    1. dan para pendirinya adalah patih dan temanggung, setelah kerajaan kandis pecah,,2 orang ini lari ke sekitar gunung marapi..
      patih adalah parpatih nan sabatang penggagas kelarasan bodi chaniago
      temanggung adalah katumanggungan penggagasan kelarasan koto piliang

      Hapus
  72. kalau Den urang lubuak macang, dak maslah nak di sobuik urang minang atau urang malayu, ngan joleh samo baguru nak basuo di nan betul. dak bitu po sanak ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau di ikut logik migrasi jika penghijrahan itu dari tanah besar ke kepulauan2 di Nusantara terutama Sumatera 1st Pasti nya kumpulan pertama migrasi ini akan sampai di tanah yg paling dekat dgn pantai kemudian mereka meneroka dn membina penempatan dn Kampung2 Baru...di situ. Jadi ikut logik akal kumpulan pertama yg sampai itu pastinya bermukim di Aceh dan Kepulauan Riau dulu gan??? Kemudian bila sudah ramai yg dtg migrasi2 yg lain yg terkemudian akan terokai tanah Sumatera ke kawasan yang lebih dalam sehingga ke kawasan Sumatera Barat. Mana mungkin kumpulan migrasi yang awal sampai dulu tapi terus masuk hutan terokai hutan lalu tinggal di Sumatera Barat(Minang)? Ikut logiknya.. sudah pasti kumpulan pertama migrasi yg sampai dulu tinggal di Riau( Bahagian Paling Depan menghadap Selat Melaka. Tq

      Hapus
    2. Riau yg dulunya rawa apakah mungkin ada penghidupan... batang kuantan atau sungai kuantan berasal dari daerah aku muaro sijunjung... mari kumpulkan bukti yg bnar bukan hnya cerita2 bualan belaka... Lihat pulau jawa.. orang jawa barat mereka tidak mau di katakan jawa karena mereka punya bahasa sendiri bahasa sunda. orang jawa tengah dan jawa timur mau di sebut orang jawa karena mereka punya bahasa yang sama bahasa jawa.. walaupun ada sdikit prbedaan. Jd suku itu jg di tentukan dari bahasanya..klw org kuantan dan kampar mengaku melayu.. apakah bahasa yg dipakai sehari hari sdh bahasa melayu,, atau bahasa minang..

      Hapus
  73. Bukankah kita ini keturunan dari Adam dan Hawa. selesai bukan? karena dunia membenarkan itu, kecuali Charles Robert Darwin !

    BalasHapus
  74. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  75. Bodoh.....
    Besok hilang lah sejarah kalaian.

    BalasHapus
  76. Bodoh.....
    Besok hilang lah sejarah kalaian.

    BalasHapus
  77. Tak akan selesai perdebatan ini kalau tak dibuktikan secara ilmiah melalui riset dan dipresentasikan oleh ahli sejarah, antropolog, sosiolog, linguis dalam sebuah konfrensi besar. Ayo siapa yg berani selenggarakan? Tapi ingat, apapun hasilnya harus diterima lapang dada dan semakin mengikat persaudaraan, bukannya tambah pecah. Ingat, kita semua keturunan Adam Hawa. Tidak juga ditanyakan dikubur nanti: "kamu melayu atau minang?"

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bagi yg jiwa nya mahu jadi Melayu biarkan. Bagi yg jiwanya mahu jadi minang biarkan. Itu masing2 punya keinginan dan kemahuan. Ngak usah gaduh2.. nah.. udah selesai kan. Tq

      Hapus
    2. Jiwa dan ras beda bos.... Jiwa itu kepribadian ras atau adat keturunan. Sekarang kita lagi bahas keturunan atau kepribadian

      Hapus
    3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  78. hahahahaha.. pada ngomongin sejarah yang ceritanya lo dapat dari cerita orang2 atau artikel2 yang ga dijamin juga ke aslian sejarahnya ( semua katanya ).. wkwkwk
    boro boro asal usul keturunan, kebenaran sejarah supersemar yang kejadiannya baru seumur jagung aja simpang siur.. malah mikirin jaman yang antah berantah yang nenek dari nenek dari nenek dari nenek lo aja cuma kebagian cerita juga...

    kesimpulannya :

    BACA DISKUSI LO SEMUA KAYAK NONTON SIBISU SAMA SIBUDEG LAGI NGOBROL..

    BalasHapus
  79. Saya urang pariaman tapi saya minang...
    Karano saya bersuku...

    Ndak mangaku bagai ang mianang ndak kabagai dek ambo do..
    Nio ngaku malayu ang ..
    nio ngaku jawa ang terserah ang sajo...
    Tapi cubo pikiu pakai utak kociak apo ada uwang melayu riau pesisir pakai suku?

    Sedangkan melayu riau pesisir sajo ndak namuah nyo mangaku ang bagian nyo...
    Maka dari itu mereka ingin membuat propinsi riau pesisir...
    Nan kalian Kampar.rohul samo kuansing buek selah propinsi baru banamo MINAK MELALAK.nan artinyo minang indak melayu menolak...
    Hahahahahahhahah.....

    BalasHapus
  80. Saya urang pariaman tapi saya minang...
    Karano saya bersuku...

    Ndak mangaku bagai ang mianang ndak kabagai dek ambo do..
    Nio ngaku malayu ang ..
    nio ngaku jawa ang terserah ang sajo...
    Tapi cubo pikiu pakai utak kociak apo ada uwang melayu riau pesisir pakai suku?

    Sedangkan melayu riau pesisir sajo ndak namuah nyo mangaku ang bagian nyo...
    Maka dari itu mereka ingin membuat propinsi riau pesisir...
    Nan kalian Kampar.rohul samo kuansing buek selah propinsi baru banamo MINAK MELALAK.nan artinyo minang indak melayu menolak...
    Hahahahahahhahah.....

    BalasHapus
  81. Bahasa menunjukkan budaya... lihat di pulau jawa... orang jawa barat tidak akan mau dikatakan orang jawa... apa sebab mereka punya bahasa sendiri. Bahasa sunda.. orang jawa tengah dan jawa timur mereka di sebut suku jawa karena bahasa mereka sama-sama menggunakan bahasa jawa..lah kalau saudara saya orang taluk dan kampar di sebut apa,,? Klw ingin di sebut melayu mereka bahasanya bukan melayu... jd sdr harus punya suku sendiri.. sesuai dengan bahasa yg sdr gunakan.. agar identitas sdra ada.. sebenarnya sdr itu moyangnya dari minangkabau.. karna riau itu dulu rawa dan mustahil bnyk kehidupan manusia berawal dari situ... sungai-sungai itu hanya sebagai jalur transportasi.. lihat sejarah kota jambi.. tanya orang jambi... siapa rang kayo hitam.. itu org pagaruyung yg mndirikan kota jambi.. keturunan minang jg kan.. mari sdr... jngan picik pikiran... carilah informasi yg bnar.. jngan karena ke egoisan shingga hilang jati diri budaya kita sendiri... dulu2 nya di tahun 50an pakaian adat kampar dan taluk sama persis dg minang... suku piliang,,patopang,,atw pun caniago yg ada d kampar dan kuantan itu adalah suku asli minang. Mengapa sdr smpai mnggunakan suku itu.? Ingat sjarah sdraku... kampar itu dulu bagian sumatera barat.. yg kemudian di gabungkan ke riau... kota pakanbaru mengapa dihuni oleh etnis minang terbanyak wajar,,selain pendirinya jg sebagian datuk dari limo pulu kota dan tanah datar.. jg pakanbaru dan pelalawan batas rantau minang,,, pernah saya baca batas wilayah minang sebelah timur,, ada yg namnya aie babaliak mudiak.. ya itu dia ombak bono tersebut... kmudian klw di hubungkan sjarah muara takus.. mengapa jg bgitu bnyk peninggalan pra sejarah d minangkabau.. kota seribu menhir di mahek kab. Limo puluh kota.. jd sdrku org kampar dan kuantan,,, cari lh sejarah yg sebenarnya...jgn karena ego... lupo kacang jo kuliknyo..

    BalasHapus
  82. yang mengatakan RAJA KECIK PENDIRI KERAJAAN SIAK dari minang kabau itu adalah salah raja kecik berasal dari johor dengan nama sultan abdul jalil rajmat syah anak dari raja johor malaysia sultal mahmud syah II yang mana beliau di besarkan di pagaruyung iya, akibat pemberontakan di johor, silahkan baca kesultanan melayu nusantara, pekanbaru didirikan oleh raja siak, kerajaan melayu yang berdiri di kampar adalah kerajaan pekantua kampar rajanya munawar syah, sekedar pencerahan sedikit.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehe...orang kerajaan inderapura pun mengatakan kami orang minang dahulunya, keturunannya dari alam surambi sungai pagu, kebanyakan mereka turun ke banda sepuluh, dan rata-rata bersuku melayu dan chaniago..mereka mengaku orang minang juga...
      sudahlah, sekarang saya tanya pada tuan, apa benar yang mengganjal di hati maka kami enggan tuan anggap saudara? sultan mahmud syah II memang dibesarkan dipagaruyung, lalu kenapa beliau dibesarkan disana? bila dahulunya tidak bersaudara? orang bodoh pun tak mau menintip anaknya apalagi membesarkan anaknya bila tak tau asal usulnya? apalagi anak raja...

      Hapus
    2. Ivan Rasputin Makanya baca sejarah jangan jadi PAK ANYOT,banyak makan lontok jadi agak bebal,semua kita bersaudara tetapi mengklem sultan siak keturunan minang pagaruyung itu yang salah, biarlah kami orang siak bangga dengan melayu kami, dan miko banggalah dengan minang kalian.. Sebagai catatan kerajan johor itu kerajaan besar, islam dan menjalin kerjasama dengan pagaruyung sebelum terjadi pemberontakan.. Kalau awak tu orang minang pasti tau suami bundo kandung itu ber suku Jawa, makanya garis keturunan minang tu di ambil dari emak bukan bapak, kalau bapak tentu berubah jadi suku jawa petinggi pagaruyung kan tak lucu. moto kerajaan minang adalah "adat bersendi sarak, sarak bersendi kitabullah" dalam Islam garis keturunan itu Bapak Bukan ibuk, di situlah cerdik orang minang, usahkan kalah seri pon tak mau.

      Kwkwkwkwkwk

      Hapus
    3. Lah ini orang melayu siak sok2 menghina orang miang pula?? Hey lupo kalian siapo yg menolong raja kecik tu? Dasar kacang lupo kulik ang jang,lah di tolong dulu kini anak cucu nyo malah melunjak,lai tantu diang siapo nan menolong encik pong tu wakatu johor bakacamuak??? Ado urang kampar nan manolong? Urang jambi?? Urang palembang nan manolong? Urang minang nan manolong lai jaleh diang tu!!!! Nyo didik si rajo kecik tu dipagaruyuang,ilmu agamo,batin,silek nyo ajaan ka rajo kecik tu,rancak ang baco sejarah ang tu lu lah galadia,emosi pulo den liek ang!!!!

      Hapus
  83. hahahaha kocak... sehari hari berbahasa minang , bersuku chaniago piliang pitobang dll
    tapi ngaku melayu..
    sejak kapan melayu matrilineal....

    BalasHapus
  84. beraja ke malaka, beradat ke minangkabau,,

    BalasHapus
  85. suku apa yang ada lebih awal melayu apa minang. jawab lah

    BalasHapus
  86. suku apa yang ada lebih awal melayu apa minang. jawab lah

    BalasHapus
  87. aneh saja,, kita melayu dan minang memiliki kedekatan dan saya yakin bersaudara, tapi malah bertengkar,,saya punya juga teman org riau asli katanya,, tp menolak orang minang, aneh dan terserahlah saya hanya sedih, padahal jika kita bergabung kita ini lebih besar dari suku jawa dan lainnya, tak usah dicari perbedaan mana yang dulu mana yang kemudian,, jika tua maka dihormati, jika muda juga jatuhnya disayangi,, kalau dicari ujungnya sulit dan tak berujung juga, kenapa tak menerima saja kita bersaudara, saya suka sejarah tapi jangan karena ini kita berdebat dan saling menjatuhkan bahkan bermusuhan untuk hal yang tak ada pula gunanya dengan kita, pokoknya minang dan melayu bersaudara, toh di minangkabau juga ada suku melayu.. tak usah cari mana dulu ayam atau telur, nikmati saja kita serumpun dan bisa bahu-membahu membangun dan hidup damai berdampingan.. jujur saja sedih saya melihat postingan diatas..tak ada ujungnya dan tak tau apa yang mau dicari manfaat dari perdebatan yang ada,,,entahlah kok ka dulu melayu, buliah juo mianang manumpang atau sabaliaknyo kok dulu minang, malayu pun saudara kami...
    yang pasti kita bersaudara, kok tuo sobok dijalan dihimbau abang atau uda, kok mudo dihimbau buyuang atau adiak,,manga asa-usua tu di paribuikan juo,,
    sudahlah damai-damai selah..manga itu diparibuik an

    BalasHapus
  88. Bersyukur ada suku Minang .. lihat rang Minang bisa jadi penghalau cina .kalau gak ada rang Minang cina meraja Lela .suku lain mana ada bisa bersaing sama cina selain rang Minang .. kalau suku Minang gak ada waw gawat lah .. suku lain .Jawa misalnya bisa jadi budak aja semua suku di buat orang cina apalagi melyu wow terkenal dengan pemalasnya ..kalau suku lain di Indonesia ini maunya bekerja aja beda sama Minang ..oke itu aja ya

    BalasHapus
  89. Saya orang minag lahir dan tgl di medan saya rasa bersyukur kita menjadi orang minang.. kalau kalian lihat Jakarta atau Medan .. wow perdagangan itu dahsat ya .contoh di Medan di daerah pusat pasar Medan harga 1 unit ruko 10 miliar harga sewa nya 500 juta sampai 300 juta .. dan hampir seluruhnya dikuasi cina .tapi tau gak Anda pengarang cina adalah orang Padang .dari distributor sampai pedagang besar .penghalangnya orang Padang.. tidak ada suku lain di Indonesia ini yg sanggup menjadi pesaing cina cuma orang Padang Padang aja yg mampu .. maaf kata saya sampaikan ..kalau sewa ruko di pusat pasar 500 juta per tahun .. suku lain bakalan gak mau berdagang .lebih bagus dia masukan uang ke bank dan terima bunga bank nya aja mungkin begitu menurut saya .. karena suku lain memang tidak mampu untuk berdagang .. jadi bersyukur lah orang Minang penghadang orang cina apalagi kalau kita lihat di Jakarta berapa banyak pasar di sana orang Padang yg ber kuasa .mungkin Melayu Riau segan mengatakan Anda orang Melayu Anda lebih mau mengatakan orang Minang karena di pasar jakarta itu bahasaya bahasa Minang .orang Minang ini sangat mau berpikir merubah hidup di daerah mana pun dia berada ..beda dengan suku lain .. kalau suku lain yg saya tau rela memberi uang berapa pun aslakan dia bisa jadi PNS atau polisi .. orang Minang jarang yg begitu .. kalau menurut saya PNS atau pegawai hanyalah pekerja .. gimana Indonesia bisa maju kalau kita semua bekerja ..kalau gak ada pengusaha atau pedagang atau wirasuata ..yg bisa memberikan pajak negara.. oke sekian dulu ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul juga itu awardi chan orang minang memang menguasai semua, sampai2 pengemis di lampu merah semua orang minang terkhusus di pekanbaru, belum pernah sejarah orang melayu jadi pengemis walaupun hidup susah..

      Hahahahaha

      Hapus
    2. ^ini perumpamaan paling konyol yg pernah saya lihat,minang tu sudah jelas mayoritas di pekanbaru,jadi pengemis di lihat berdasarkan sukunya??? Wkwkwkwk miris sekali hidup anda sudah tahun 2017 masih berpikiran kolot seperti ini :'v

      Hapus
  90. Bersyukur ada suku Minang .. lihat rang Minang bisa jadi penghalau cina .kalau gak ada rang Minang cina meraja Lela .suku lain mana ada bisa bersaing sama cina selain rang Minang .. kalau suku Minang gak ada waw gawat lah .. suku lain .Jawa misalnya bisa jadi budak aja semua suku di buat orang cina apalagi melyu wow terkenal dengan pemalasnya ..kalau suku lain di Indonesia ini maunya bekerja aja beda sama Minang ..oke itu aja ya

    BalasHapus
  91. CERITA KISAH SUKSES DARI SAYA

    Sumpah demi allah ini kisah cerita nyata saya...

    Assalamu Alaikum wr-wb, Saya pak Aseph seorang TKI kerja di malaysia. Mohon maaf mengganggu waktu dan aktifitas ibu/bpk, saya cuma bisa menyampaikan melalui pesan singkat dan semoga bermanfaat, Saya sangat berterima kasih banyak kpd MBAH WIRANG atas bantuan nomer togelNya yang beliau berikan kemaren kpd saya untuk 4D , kini kehidupan saya sekeluarga sudah jauh lebih baik dari sebelumnya,ternyata apa yang di tulis oleh orang2 tentang MBAH WIRANG di internet termasuk pak zahid hamidi itu semuanya benar benar terbukti dan saya adalah salah satunya orang yang sudah membuktikannya sendiri,usaha yang dulunya bangkrut kini alhamdulillah sekarang sudah mulai bangkit lagi itu semua berkat bantuan beliau,saya tidak pernah menyangka kalau saya sudah bisa kembali sesukses ini dan kami sekeluarga tidak akan pernah melupakan kebaikan beliau, setiap ada room yg saya temui pasti saya posting nomer beliau agar sahabat2 semua bisa seperti saya.. Bagi anda yang butuh nomer togel silahkan waps +628234'666'7564 Mbah Wirang...






    Salam Nak Rantau



    BalasHapus
  92. Riau, Siak, Bengkalis Wilayah Melayu yang dijajah Jawa

    BalasHapus
  93. Wkwkwkw dasar munafik kalian semua minang anyut,silahkan dustai sejarah anda sendiri,maka semakin terlihat betapa bebal nya orang ocu,rokan,kuansing,candi muara takus lah yg selalu kalian banggakan??? Hahaha poi ka la nogoghi maek lu miang,menhir nan lobiah tuo daghi candi muaro kolian du,lai joleh?? Kok ndk buek ajo propinsi surang namo e mailak,minang manolak melayu indak wkwkwkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ndak lucu sanak

      Hapus
    2. Bakpo le sanak,gaso wak dogham jo paja konciang du muncuang e ciek sughang!!!!

      Hapus
  94. Datuak lebar dado lai obe dek kalien i nurang??

    BalasHapus
  95. Perdebatan yg gak akan ada habisnya. Saya orang Kuansing, gak peduli mau aslinya kami ini suku melayu atau minang yg penting saya masih tetap dijalur adat istiadat yg diajarkan leluhur. Gak melenceng dari itu. Karena pada dasarnya semua suku itu sama berpatokan pada Pancasila karena kita Indonesia. Toh, mau debat gimana pun kenyataannya orang yg kelahiran Kuansing/kampar kalau jumpa sama orang yg kelahiran sumbar gak pernah bahas masalah ginian. Masalah ngaku gak ngaku melayu atau minang, gak penting juga sih. Kalau seandainya saya gak ngaku minang emang bakal ngaruh sama kemakmuran orang minang? Enggak. Kalau seandainya saya ngakunya orang kuansing itu orang minang, emang bakal ngaruh juga sama kehidupan org kuansing? Enggak. Jadi buat apa didebatkan. Cari dulu info sebanyak banyaknya, lakukan riset, itu baru benar. Ini debat-debat sok pintar semua isinya. Gak ada bukti nyata.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Indak tu do miang,kini go,gau bae bologhi koncang2,sudah tu gau lantiongan bodan gau ka ngorain ten a,obeh di gau deh?

      Hapus
    2. Masalah nya disini anda dan niniok mamak/datuk anda malah menyangkal kalau kuansing itu bagian dari alam minangkabau,anda tau apa itu alam minangkabau? Tentu saja tidak,karna yg diajarkan oleh datuk2 anda ya itu,melayu daratan bla bla bla.begini saya jelaskan,alam minangkabau itu lebih luas dari sumatera barat sekarang,atau dlm kata lain tempat tumbuh dan berkembangnya adat minangkabau,yg jelas2 berbeda dgn adat melayu,kalau patokan anda candi muara takus,di dataran tinggi minangkabau,tepatnya di nagari mahek 50 kota,terdapat batu batagak/menhir yg usianya ribuan tahun lebih tua dari candi muara takus,bahkan ukiran yg ada di batu tersebut masih ada di ukiran rumah gadang,satu lagi,apakah mungkin org dari dataran rendah yg bermigrasi ke dataran tinggi seperti yg di ucapkan oleh blog ini? Coba anda pikir sendiri :'v

      Hapus
  96. an apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?".(Al-Baqarah - 170)

    BalasHapus
  97. Orang melayu langsung turun dari langit, jatuh dr surga terdampar di riau..melayu bukan keturunan siapa, bahkan dia bukan keturunan adam juga katanya, dia yg pertama menginjak bumi katanya..

    Itulah tdk mau berlapang dada dg realita

    BalasHapus
  98. Jadilah sejarawan yg cerdas jangan mau di adu domba, satukan hati dg islam.

    Istilah melayu bukan berasal dr orang asli sumatra..
    Melayu adalah bahasa tamil yg artinya orang dari gunung (sumater tengah bagian barat)..

    Melayu juga label dari bangsa cina untuk orang sumatra..moloyu kata pendeta cina..

    Jadi melayu adalah kotak bikinan orang luar sumatrA..yg secara langsung/tidak sudah memecah belah kita orang sumatera..

    Kembalikan persaudaraan kita dg berislam yg baik..sehingga ego jadi hilang..satukan dg islam kembali..maka niscaya cina dan persia, india tak akan mampu menguasai kalia

    BalasHapus
  99. Ayam hutan Sumatera asli silang burga ayamjagohutan.blogspot.co.id ayam hutan Sumatera asli

    BalasHapus
  100. Urang bodoh yg ndk amuah mengakui asal nyo

    BalasHapus
  101. http://reretaipan88.blogspot.com/2018/06/asiataipan-taipanqq-taipanbiru-dalam.html

    Taipanbiru
    TAIPANBIRU . COM | QQTAIPAN .NET | ASIATAIPAN . COM |
    -KARTU BOLEH BANDING, SERVICE JANGAN TANDING !-
    Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda ! Segera Daftarkan User ID terbaik nya & Mainkan Kartu Bagusnya.
    Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
    1 user ID sudah bisa bermain 8 Permainan.
    BandarQ
    AduQ
    Capsasusun
    Domino99
    Poker
    BandarPoker
    Sakong
    Bandar66

    Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
    Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
    customer service kami yang profesional dan ramah.
    NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
    Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
    Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
    • WA: +62 813 8217 0873
    • BB : E314EED5

    Daftar taipanqq

    Taipanqq

    taipanqq.com

    Agen BandarQ

    Kartu Online

    Taipan1945

    Judi Online

    AgenSakong

    BalasHapus
  102. Melayu adalah suku besar yang ada di berbagai negara, bkn lagi daerah..
    Di minang ( sumbar ) melayu d perindah lagi ( d kelompokkan ) dgn d buat nya suku (sperti marga bgi org batak ).
    Coba saudara tanya dgn penghulu suku / dtuk penghulu , SUKU ITU APA ??..( khusus org kuansing )
    Setiap suku d daerh tersebut ada persamaan dgn suku di daerah lain
    Contoh :
    Suku caniago, ada persamaan dgn suku lain tpi beda nama tergantung jurai
    Tapi klw d telusuri persamaan tersebut tdk akn jumpa & jdi nya ttp 1 yaitu MELAYU..

    Saya orang Teluk kuantan ( kuasing )

    Teluk kuantan bagian dri MELAYU

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau memang kuansing melayu pakai bahasa melayulah ,bisa ngak,beko ndak lah obe do basa melayu.manarotilah

      Hapus
  103. Untuk orang kuantan sebaiknya bertanyalah kepada datuk datuk kalian yg masih jujur ingin membuka sejarah tentang lubuak jantan dan singingi, kapan perlu kalian datangi rumah gadang rajo adat di lintau buo sumbar yg bersebelahan dengan kabupaten kalian, bagaimana dan kenapa daerah kuantan diberikan ke provinsi riau, bagaimana sejarah asal muasal nenek moyang negeri kalian, tahun berapa negeri kalian diserahterimakan, dan siapa pemilik asli negeri kalian,...!!!! Kalau saja datuk datuk kalian masih tau dan masih malu, maka kejujuran itu perlu meski menyakitkan,..!!!

    BalasHapus
  104. Ketika orang kuantan berbicara dan menceritakan adatnya ke orang jawa ke orang sulawesi kalimantan. Orang kuantan akan dibilang orang minangkabau.

    BalasHapus
  105. Defenisi suku itu melihat orang berdasarkan kesamaan adat budaya dan bahasa. Dulu minangkabau juga melayu. Karena sudah berbeda dengan melayu awal, kemudian minangkabau tidak merasa melayu lagi. Karena sudah berbeda adat budaya dan bahasa.
    Orang bangkinang dan kuantan dulu juga melayu. Karena sudah berbudaya beradat dan berbahasa sama dengan orang minangkabau maka mereka sudah menjadi minang.
    Orang kuantan berbicara dengan bahasa kuantan di minangkabau, orang minang pasti paham.
    Orang kuantan berbicara dengan bahasa kuantan di tanah melayu, orang melayu akan planga plongo tidak paham.
    Orang kuantan mengaku caniago piliang atau pitopang, di sumatera barat mereka akan dianggap dunsanak.
    Orang kuantan mengaku caniago piliang atau pitopang di tanah melayu akan dianggap orang minangkabau.
    Kuantan dekat minang atau melayu?

    BalasHapus
  106. Tanah Melayu suku Minang itu namanya

    BalasHapus
  107. menyimpang sedikit, kenapa kuansing bisa dikatakan minang,sejarah asal mulanya menurut logika, karena masuknya belanda ke indonesia tepatnya sumatera tengah. waktu itu sumatera tengah dikuasai kerajaan pagaruyung. setelah pagaruyung takluk.belanda mendirikan markasnya dibukit tinggi. semenjak itu banyak perubahan-perubahan yang terjadi,daerah baru banyak yang didirikan sehingga perpindahan penduduk banyak yang terjadi. perdagangan ke singapura malysia banyak dilakukan begitupun sebaliknya perpindahan orang malaysia kesumatera tengah,kebanyakan mereka merantau sampai kepangkalan sekitaran payakumbuh kampar dll.
    coba kita tanya masih ada satu satu orang maysia yang menetap disumbar dan juga istilah ataupun sebutan ataupun pangilan mirip juga dengan orang malysia misalnya wan. contoh nya mag gaek saya dihulu air daerah kelok sembilankarena itu singapura terkenal sampai sekarang sebagai kota perdagangan. dari sinilah awal cerita banyak orang minang membuka lahan baru disepanjang sungai indragiri karena ini wilayah yang kosong atau tak bertuan mendirikan kampung dan juga jalur berdagang bagi pedagang minang karena sumatera barat kini banyakmenghasilkan barang-barang.ketika itu riau belum ada. begitu juga sebaliknya kampar yang terkenal denga teratak buluhnya,mendirikan kampung di siak hulu,berdagang. juga banyak terjadi perpindahan disebabkan perpecahan dimasyarakat minang antara kaum kerajaan dan kaum agama. karena itu masyarakat yang dikuansing maupun dikampar banyak suku-suku yang sama dengan sumatra barat. karena satu wilayah dengan kekuasan kerajaan pagaruyung. mulai dari solok batusangkar,sijunjung, lintau sawahlunto bahasa sama atau dikatakan mirip dengan orang taluk atu kampar.
    mengenai kerajaan siak ada hubungannya dengan pagaruyung mengapa begitu? karena belanda menilai ada sumber kekayaan baru yang ditemukan disana tepat di minas dan duri kanapa ada hubungan karena ini wilayah kekuasaan pagaruyung dan waktu itu penguasa diindonesia adalah belanda untukitu perlu dibangun perwakilan maka didirkanlah kerajaan siak untuk menjaga kepentingan belanda disana,maka balanda membuat perwakilan juga dipekanbaru sebagai kantornya. hubungan nya dengan pagaruyung ialah karena ini wilayah kekuasaan pagaruyung.lalu diankatlah orang yang dianggap tepat yaitu keturunan raja dari orang melayu dengan penasehatnya dari orang orang sumbar. coba perhatikan wilayah disekitaran kerajaan siak nam-namanya pasti nama wilayah sumbar. zaman ini terkenaldengan istilah devide et impera semua berlaku diseluru hindia belanda waktu itu menguasai indonesia. zaman kemerdekaan istilah negara boneka belanda. coba perhatikan didalam istana pagaruyung sebelum terbkar maupun istana siak banya kita lihat foto-foto orang belanda yang dipajang disana artinya apa?. ntalah sekarang.
    itulah sebabnya banyak orang-orang keturunan minang menyebar diriau zaman itu. juga dimedan karena jiwa pedagang orang minangtu disebabkan belanda banyak membuka daerah-daerah baru. hebanya orang medan menngaku orang medan tapi suku tetap mengaku minang, walau dialek sudah banyak yang berubah, sebaliknya riau (tidak semua) mengaku melayu tapi dialeknya minang. itulah sejarah riau menurut logika saya.
    orang siak menyebut istilah yong dolah bagi anakmuda menurut saya itu kata dari buyung yang disingkat jadi yong. bisa jadi itu orang minang yang bermukim di siak (bercanda). (kita semua bersaudara)

    BalasHapus
  108. Aku miris dan malu melihat kelakuan perantau minang terutama yg ada di riau disekitarku.
    Apalagi ketika mereka sudah membentuk komunitas maka mereka akan mulai merasa sombong dengan kampung dan budayanya seakan lupa pada pepatah dimana bumi dipijak...dst, "adat jan dibao karantau"
    Perangai para perantau ini seolah penjajah terutama dalam hal budaya.
    Bahkan tak jarang memaksakan bahasa dan budaya minang dlm keseharian tanpa peduli budaya setempat bahkan sekolah dan lingkungan kerja yg beragam.hal ini jauh berbeda dengan perantau Jawa, Batak, Palembang bahkan Aceh.
    Mereka memang tidak buat kampung saat merantau, tapi mereka membaur dan menggerogoti budaya setempat, hal itu lebih parah daripada buat kampung sendiri.

    Merasa menguasai roda perekonomian padahal hanya segelintir yg benar2 sukses. Sebagian besar hanya supir, kaki 5, parkir dan pengemis.

    Merasa andil dalam pembangunan padahal lebih andil dalam kesemrawutan dan penyerobotan lahan umum, trotoar mana..? Lapak manggaleh ambo tu.

    Merasa didiskriminasi dalam pekerjaan tapi jika satu saja dari mereka siposisi strategis langsung satu kampung dipekerjakan tanpa peduli skil yg penting karajo dak bapantang dan inyo urang awak. NEPOTISME

    Menilai orang melayu pemalas dan cuma mau senang tanpa sadar bahwa mereka rela jual harga diri dan menjilat demi materi. Melayu tidak mau diperbudak hanya demi materi, melayu tidak mau kerja di tanah sendiri jika hanya jadi kuli. Apalagi sampai mengemis...

    Menilai Melayu bodoh tanpa sadar bahwa mereka dibuai dan dibodohi nafsu materi, merantau kesana kemari masuk kampung melakukan apa saja demi materi. Melayu tidak pernah mengejar materi sampai ke negeri orang, mereka cukup dinegeri sendiri hidup seadanya bahkan sebagian juga sukses.

    Menilai melayu kampungan/ terbelakang, gag pernah marantau dak mancaliak nagari urang, katak dalam tampuruang dll, tanpa sadar sebagian besar Melayu juga sering bepergian keliling indonesia, luar negeri bahkan juga kesumbar tapi bukan merantau melainkan berwisata, sekolah, menghabiskan uang, menikmati hidup.
    Sementara minang kemana2 manggaleh kalau ke jakarta paling banter rawamangun, tanah abang.
    Yg pernah jadi mahasiswa riau d jawa pasti tau tanggapan mahasiswa jawa mengenai anak riau. Haha..

    Melayu bermartabat, jangankan "muncuang balumpua asa tanduak manganai" bahkan Melayu "lebih baik mati berdiri daripada hidup bersimpuh"

    Bujur lalu melintang patah
    Esa hilang dua terbilang
    Takkan melayu hilang di bumi

    BalasHapus

Silakan tinggalkan komentar dan saran Anda di ruang kosong di bawah ini.

Back to Top